Deretan batu hitam atau black lava dan hamparan kerikil bekas aktivitas vulkanik Gunung Purba Batur ini menjadi salah satu destinasi yang makin banyak dikunjungi traveler. Khususnya para pemburu adrenalin dan off-roader yang ke Bali.
—
DESTINASI itu berada di kawasan wisata Gunung Batur, Desa Batur Selatan, Kintamani, Kabupaten Bangli, yang masuk daftar Global Geoparks Network (GGN) alias taman bumi dunia UNESCO.
Destinasi itu dikenal dengan nama Black Lava Mount Batur. Disesuaikan dengan asal muasalnya. Tercipta dari lelehan lava Gunung Batur yang membeku dan berwarna hitam.
Kini, kawasan tersebut menjadi salah satu destinasi yang makin banyak dikunjungi traveler. Terutama para penggemar uji adrenalin dan off-road. Hal itu wajar, mengingat objek yang juga bernama Lava Tumuli Batur tersebut menyajikan tantangan mengasyikkan sambil menikmati indahnya panorama Gunung dan Danau Batur yang ikonik.
Penggemar off-road bisa menjelajahi lereng Gunung Batur dengan mobil jeep 4WD lewat jalur Black Lava. Atau bisa juga dengan motor trail. Untuk para pencinta alam, mereka bisa hiking.
Black Lava terletak di pos 3 yang dikelola oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. Medannya cukup menantang. Melewati batuan tajam dan bentangan bukit pasir berwarna hitam. Hanya kendaraan penjelajah yang bisa melintasinya.
Selain itu, ada sejumlah spot lain di Black Lava Mount Batur yang digemari para petualang. Di antaranya, bongkahan batu-batu besar berwarna hitam dengan background Gunung Batur dan beberapa gazebo untuk beristirahat.
Dan, tentu saja, maskot yang menjadi pemikat wisatawan untuk datang ke sana adalah sunrise (matahari terbit) di Gunung Batur. ’’Kalau mau off-road, paling enak saat pagi. Sehingga tidak panas,’’ kata Ketut Antonius, salah seorang penggemar off-road.
Bukan hanya warga lokal atau pelancong domestik, banyak juga wisatawan asing yang mencoba beragam trek di bekas muntahan Gunung Batur Purba itu. ’’Ada yang naik sepeda, trail, dan mobil off-road. Ada juga yang sekadar hiking dan trekking dengan berjalan kaki,’’ terangnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bangli I Ketut Mardjana menuturkan, Black Lava Batur hampir tidak memiliki pesaing. Sebab, perpaduannya begitu unik dan langka. ’’Ada bebatuan yang jadi foto spot menarik, alamnya juga menantang,’’ ucapnya.
Selain itu, selama perjalanan, para wisatawan dimanjakan dengan keindahan panorama lava, gunung, danau, dan udara segar. ’’Kombinasi ini menjadikan Gunung Batur sebagai objek yang memberikan daya tarik luar biasa,’’ terangnya.
Membuat Destinasi di Kawasan Favorit sang Proklamator Semakin Beragam
KINTAMANI dan keindahan alam adalah dua hal yang tak terpisahkan. Pesona kecamatan yang masuk wilayah administratif Kabupaten Bangli itu diakui sejak dulu. Terutama Danau dan Gunung Batur.
Sampai-sampai, Presiden Pertama RI Soekarno kerap singgah ke kawasan di utara Kota Denpasar itu. Saat berkunjung, sang proklamator kemerdekaan RI tersebut langganan menginap di Hotel Pelni yang kini tinggal kenangan.
Selain itu, banyak tokoh yang memilih menetap di sana. Salah satunya, sastrawan kenamaan Sutan Takdir Alisjahbana. Dia pernah tinggal di Desa Toya Bungkah. Kediamannya kini menjadi Balai Seni STA Toya Bungkah.
Karena itu, wajar jika Kintamani makin berkembang menjadi kawasan wisata. Wahana uji adrenalin Black Lava Danau Batur adalah satu dari sederet objek wisata yang tumbuh di sana.
Bahkan, kini kecamatan tersebut menjadi salah satu destinasi unggulan di Bali yang menawarkan tema one-stop destination. ’’Karena semua ada di Kintamani,’’ kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bangli I Ketut Mardjana.
Ada begitu banyak pesona pariwisata yang bisa dinikmati di Kintamani. Indahnya sunrise, Gunung Batur, wisata religi, Danau Batur, Black Lava, dan banyak lagi. Begitu juga soal fasilitas penunjang wisata. Pilihannya makin variatif. ’’Sehingga membuat destinasi wisata di Kintamani semakin banyak,’’ terang mantan direktur utama PT Pos Indonesia itu.
Black Lava terletak di Pos 3 Gunung Batur yang dikelola oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. (Made D. Putera)
Terlebih, pemerintah sudah membangun berbagai infrastruktur untuk mendukung pengembangan destinasi wisata di Kintamani. ’’Ditambah kreativitas masyarakat yang luar biasa,” bebernya.
Kini, seiring makin berkembangnya dunia pariwisata di Kintamani, yang perlu ditingkatkan adalah menjaga kelestarian alam. ’’Pada dasarnya, merusak alam merugikan masyarakat sendiri. Alam ini harus dijaga dan dilestarikan. Karena itu juga akan menjaga daya tarik Kintamani,’’ katanya.
APA SAJA YANG ADA DI KINTAMANI?
– Black Lava yang menawarkan sensasi wisata petualangan.
– Danau dan Gunung Batur yang sudah jadi ikon asli Kintamani.
– Sunrise di Kintamani menjadi salah satu yang terbaik di dunia.
– Gunung Batur Purba masuk daftar UNESCO melalui Global Geoparks Network.
– Pemandian air panas di Toya Bungkah dan beberapa titik lainnya.
– Trunyan, desa legendaris di Bali yang dikenal dengan pemakaman unik dengan jasad yang hanya diletakkan di bawah pohon.
– Wisata religi berupa tempat ibadah umat Hindu yang berusia tua.
– Agrowisata Kintamani terkenal hingga mancanegara. Komoditasnya mulai dari jeruk hingga kopi.