Indonesia Targetkan 7,4 Juta Turis Asing di 2023

Jakarta. Indonesia telah menetapkan tujuan ambisius untuk menarik hingga 7,4 juta wisatawan asing pada tahun 2023, hampir dua kali lipat dari jumlah yang dicatat negara tahun ini.

“Target kami tahun depan ada 3,5 juta hingga 7,4 juta wisman yang berkunjung ke Indonesia. Kami menargetkan untuk menghasilkan pendapatan devisa antara $2,07 miliar dan $5,95 miliar pada tahun 2023,” kata Menteri Pariwisata Sandiaga Uno kepada wartawan di Jakarta, Senin.

Pemerintah melaporkan bahwa Indonesia menyambut sekitar 3,92 juta turis asing tahun ini, per Oktober 2022. Ini berarti bahwa Indonesia telah melampaui target 2022 untuk kedatangan 3,6 juta turis asing, bahkan sebelum liburan akhir tahun.

Data menunjukkan, sektor pariwisata menyumbang 4,26 miliar dolar AS bagi penerimaan devisa Indonesia. Ini menandai lompatan hampir sepuluh kali lipat dari angka tahun 2021, yang hanya berjumlah $490 juta. Tingginya perolehan devisa itu, kata Sandiaga, antara lain karena Indonesia semakin baik dalam penanganan pandemi Covid-19. Keputusan negara untuk memperkenalkan kembali skema visa-on-arrival menyebabkan peningkatan wisatawan asing.

Berita Terkait :  Casey Stoner tuntaskan tes bersama Ducati di Qatar

“Dan kami menjadi tuan rumah G20 dan acara internasional lainnya, termasuk MotoGP Mandalika, telah menjadi keuntungan bagi sektor pariwisata,” kata menteri.

Baca selengkapnya:

Tetapi tahun 2023 bukannya tanpa tantangan. Menurut Sandiaga, kebijakan nol Covid-19 China dan pergeseran perilaku konsumen di tengah resesi akan menjadi beberapa hambatan terbesar bagi sektor pariwisata Indonesia tahun depan.

China — salah satu pasar wisata terbesar di Asia Pasifik — baru-baru ini melonggarkan kebijakan nol Covid-19 yang ketat. Tetapi negara itu sekarang melihat kebangkitan infeksi baru. Pada saat yang sama, orang di seluruh dunia mungkin lebih memilih untuk menghemat uang dan menahan diri untuk bepergian di tengah resesi.

Berita Terkait :  Doa Valentino Rossi Di MotoGP Malaysia 2017 Seperti Ini

“Tapi masih ada peluang bagi kami. Kami memiliki wisatawan domestik untuk mendukung sektor pariwisata. Karena ekonomi kita masih tumbuh, sementara negara lain mengalami perlambatan,” kata Sandiaga.

Platform pemesanan Trip.com mengungkapkan bahwa pencarian tiket pesawat domestik China melonjak hingga 160 persen setelah pemerintah melonggarkan pembatasan Covid-19, menunjukkan permintaan perjalanan yang terpendam.

“Harga tiket pesawat yang tinggi mungkin menjadi masalah klasik lainnya. Namun, hal ini justru mengubah struktur dan kualitas kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Mereka tidak hanya tinggal lebih lama, tetapi juga dapat memberikan dampak yang jauh lebih besar bagi perekonomian dan masyarakat setempat,” kata Sandiaga.

Menurut Kementerian Pariwisata, Indonesia diperkirakan memiliki setidaknya 123.000 pemesanan perjalanan oleh wisatawan asing pada tahun 2023. Australia, Korea Selatan, Inggris, Prancis, dan Jerman kemungkinan akan menjadi lima besar pasar turis asing hingga November mendatang.

Berita Terkait :  Arab Saudi baru saja membeli golf profesional, apakah F1 berikutnya?

Eropa akan menyumbang 41,73 persen dari total pemesanan perjalanan ke Indonesia tahun depan. Diikuti Oseania (25,73 persen), Asia kecuali ASEAN (21,7 persen), dan ASEAN (2,43 persen). Turis dari negara anggota ASEAN cenderung melakukan pemesanan menit terakhir.

Indonesia berharap dapat menarik wisatawan terbanyak dari Australia, Singapura, Malaysia, India, dan Inggris.

Data juga menunjukkan bahwa Indonesia melihat sekitar 633 juta hingga 703 juta perjalanan wisatawan domestik tahun ini. Negara Asia Tenggara itu berencana untuk meningkatkan jumlah ini menjadi antara 1,2 miliar hingga 1,4 miliar perjalanan pada tahun 2023.

Related posts