apa yang bisa dilakukan orang tua didalam mengasuh anak-anak

Tidak cuma menjaga anak-anak sehingga sehat secara fisik, orang tua juga miliki PR besar untuk menumbuhkan anak-anak yang miliki mental tangguh. Anak-anak yang tangguh bakal lebih bisa hadapi berbagai kasus di sesudah itu hari secara sehat.

Hanlie Muliani, M.Psi., Psikolog Anak, Remaja & Pendidikan, Social Learning Coach Bullying Prevention Consultant, mengatakan bahwa bibit-bibit ketangguhan anak sudah tersedia sejak dini. “Saya bahagia menyebut bahwa mentalitas balita itu luar biasa,” ujarnya.

“Pertanyaannya, apakah yang sudah tersedia ini bakal dikembangkan dan dilatih, atau justru dipadamkan?” imbuhnya. Hanlie menilai bahwa peran orang tua amat perlu untuk melatih semua potensi itu sehingga anak jadi berdiri sendiri dan tidak dependen terhadap orang tua. “Ketika independen, ia jadi anak tangguh didalam hadapi apa pun yang tersedia di kehidupannya,” tutur Hanlie.

Berita Terkait :  Profil Suryo Prabowo, Mantan anggota TNI yang ditahan pihak bandara Singapura

Baca juga: Mengenal The Resilient Kids, Si Anak Tangguh Zaman Now

Lalu apa yang bisa dilakukan orang tua didalam mengasuh anak-anak sehingga mereka tumbuh jadi tangguh?

1. Tunda Kesenangan

“Biasakan sejak dini untuk delayed gratification,” ucap Hanlie. Menurutnya, orang tua wajib tahu mana yang jadi keperluan atau sekadar permintaan anak. Ia mengatakan, “Kebutuhan wajib segera dipenuhi, permintaan tidak wajib segera dipenuhi.”

Menurutnya, perlu bagi orang tua untuk membiasakan anak tidak segera segera beroleh apa yang mereka mendambakan sehingga anak-anak tidak ringan terasa puas. “Dalam perjalanan hidup kita itu, tersedia banyak up plus down. Anak-anak yang tidak terlatih menunda kesenangan, dia tidak bakal siap hadapi up plus down ini. Sebab, tiap berkenan apa-apa sudah terpenuhi,” jelasnya IDNPEDIA .

2. Biasakan Planning dan Organizing

Berita Terkait :  Malam Natal di Pontianak berjalan tertib dan lancar

“Ajari anak-anak fungsi eksekutif otak kita, intinya planning dan organizing,” ujar Hanlie. Hal ini bisa dilakukan sejak usia balita. “Hal sederhana yang bisa kita latih adalah set up, play, clean up. Mereka yang memiliki rencana berkenan main apa, mereka bermain, dan sesudah selesai, ya diberesi sendiri. Jadi disaat main, orang tua encourage anak jalankan 3 step ini,”

Hanlie menyayangkan bahwa sering kali orang tua tetap mengambil alih alih tugas untuk set up dan clean up. Anak-anak jadi tidak miliki peluang untuk bertanggung jawab dan tetap terkait terhadap orang tua. Akhirnya, bisa jadi hingga dewasa pun mereka bakal tetap terkait dan tidak jadi tangguh.

Baca juga: 4 Langkah Mempercepat Kemandirian Anak

3. Beri Kesempatan Gagal

Hanlie menyebut hal lain yang juga perlu untuk menumbuhkan anak tangguh, yakni memberi mereka peluang untuk studi gagal, kecewa, sedih. Sebab, semua hal itu bakal mengajarkan mereka untuk meregulasi emosi dan meregulasi diri pendidikan pergaulan sehat yang diberikan remaja dapat dilakukan dengan cara .

Berita Terkait :  Benarkah Tarif Internet Telkomsel mahal ?

Menurut Hanlie, banyak orang tua yang amat memanjakan anaknya sebab tidak tega melihat anaknya gagal atau sedih. “Akhirnya semua-semua di-back up,” lanjut Hanlie. Padahal, anak-anak wajib studi mengenal berbagai emosi dan bagaimana langkah untuk bangkit kembali. “Kasih bukan kasihan. Mengasihi bukan mengasihani,” pungkas Hanlie.

Saat anak mengalami kegagalan atau kekecewaan, orang tua bisa menempatkan diri sebagai rekan yang menerima dan memvalidasi perasaan mereka. Kemudian, orang tua bisa mengambil alih peran sebagai life coach yang mendampingi mereka menyelesaikan kasus bersama.

Related posts