Keputusan mendadak Suzuki keluar dari MotoGP kian memperkuat dugaan Honda akan merekrut Joan Mir. Namun, Pol Espargaro membantah nasibnya dengan pabrikan Jepang itu sudah ditentukan.
Rider Repsol Honda, Pol Espargaro, telah menjadi pusat spekulasi dalam beberapa hari terakhir, sebagai efek samping kabar mengejutkan tentang mundurnya Suzuki dari MotoGP setelah musim 2022.
Alhasil, Joan Mir dan Alex Rins mendapati dirinya kini berada dalam bursa pembalap. Padahal, mereka telah merundingkan negosiasi perpanjangan kontrak dengan pabrikan Hamamatsu, Jepang, tersebut.
Dampaknya juga tiba-tiba meningkatkan potensi ancaman bagi kompetitor lain. Pol Espargaro salah satunya. Kursinya di tim ofisial Honda sudah disebut-sebut sebagai tujuan Mir, juara dunia MotoGP 2020.
Ketika ditanya tentang masalah ini jelang Grand Prix Prancis di Le Mans, Espargaro memberikan reaksi yang emosional. Sang pembalap tampak marah terhadap klaim media massa terkait masa depannya.
“Ada dua cara untuk menyebut ini: rumor atau berita palsu. Kita berada dalam dunia di mana kita makin dikelilingi dengan berita palsu. Itu dimulai dengan seorang jurnalis Italia yang mengatakan Honda akan memberi tahu saya (soal kepergian saya) setelah balapan di Jerez. Tetapi itu tidak benar, itu palsu,” kata Espargaro.
“Pada akhirnya, apa yang ingin saya katakan adalah bahwa sampai segala sesuatunya resmi, saya tidak akan mengomentari rumor. Rumor adalah rumor dan berita palsu adalah berita palsu. Saya akan berada di sini sampai Valencia dan ketika ada kabar resmi, maka kita akan membicarakannya.
“Namun, sejauh ini, antara kedua pihak, Honda dan saya sendiri, tidak ada apa-apa. Kami akan terus bekerja akhir pekan nanti seperti yang selalu kami lakukan dan semoga kami dapat menjalani balapan yang bagus.”
Terlepas dari kekesalannya, Polyccio, sapaan Pol Espargaro, memastikan dirinya tetap bakal bungkam dan tak mau menanggapi rumor-rumor tersebut. Ia tahu hal-hal menjengkelkan seperti ini kerap terjadi.
“Saya sudah terbiasa selama karier olahraga saya. Menurut saya, berita palu ini telah berlipat ganda selama bertahun-tahun. Beberapa jurnalis ingin menjadi yang pertama memberikan informasi tertentu, biasanya berita palsu, tetapi mereka tidak terlalu peduli,” tuturnya.
“Dalam beberapa tahun terakhir, berita-berita seperti itu makin tumbuh dengan kehadiran media sosial. Tetapi pada dasarnya, saya sangat sering berada dalam situasi ini sebelumnya. Ketika saya menjadi pilot tim satelit, saya mengubah atau memperbarui kontrak setiap tahun.
“Jadi, setiap tahun saya berada dalam situasi seperti sekarang, dan saya selamat. Karena itu saya pikir saya akan mampu bertahan sekali lagi,” Espargaro mencoba optimistis.
Kendati ia menyangkal telah diberitahu tentang akhir kerjasamanya dengan Honda, setelah dua musim, Espargaro tidak dapat mengabaikan bahwa Joan Mir sendiri telah menyebut pabrikan berlogo sayap itu sebagai salah satu pihak yang ditemui manajernya.
Apabila spekulasi pertama soal isu ini, pada Februari lalu, telah ditolak dengan tegas, kali ini konteksnya sangat berbeda. Terutama dengan keputusan Suzuki menyudahi proyek MotoGP-nya setelah akhir 2022.
“Tidak lebih dari sebelumnya. Saya seorang rider MotoGP dan saya ingin berada di sini dan bersaing di MotoGP. Tetapi saya adalah pembalap. Jika tidak di sini, maka saya akan ada di tempat lain. Jika tidak, saya mungkin akan menjadi manajer tim,” kata Espargaro.
“Saya punya karier olahraga luar biasa. Saya berharap tetap di MotoGP. Jika tidak, tak ada penyesalan karena saya memiliki karier hebat. Saya telah bersaing dengan para rider terbaik dunia selama bertahun-tahun. Saya akan khawatir bila usia saya masih 21 tahun.”
Bagaimanapun, masih ada beberapa opsi tersedia untuk Pol Espargaro seandainya kehilangan kursi di Repsol Honda. Namun, Spaniard belum tahu seberapa cepat dirinya akan menentukan masa depannya.
“Itu jelas bukan tugas saya karena saya punya manajer yang melakukan hal tersebut, berbicara dengan beberapa tim, termasuk Honda. Semua orang ingin mengklarifikasi masa depannya sesegera mungkin, tetapi ada waktunya. Kami harus menunggu,” ucapnya.
“Dengan situasi Suzuki seperti itu, kami harus memainkan kartu dengan benar dan saya harus secepat mungkin dalam balapan. Saat ini saya adalah pembalap terbaik kedua Honda, sembilan poin di belakang rekan setim saya (Marc Marquez), dan sudah podium.
“Saya akan mencoba untuk terus melakukan yang terbaik, termasuk di sini, di Le Mans. Saya kira ini bisa menjadi akhir pekan yang bagus.”