Mengacu sejumlah faktor, Alex Criville menilai Fabio Quartararo di atas angin untuk memenangi MotoGP Prancis, akhir pekan ini.
Seperti biasa, juara dunia kelas premier pertama asal Spanyol Alex Criville memberikan analisis sebelum sebuah Grand Prix digelar.
Satu-satunya juara dunia kelas 500cc dari Negeri Matador itu pun memberikan situasi terkini menjelang GP Prancis di Sirkuit Bugatti, Le Mans, yang menjadi putaran ketujuh Kejuaraan Dunia Balap Motor 2022, akhir pekan ini (13-15/5/2022).
Criville pun menyoroti kiprah para pembalap elite kelas premier. Francesco “Pecco” Bagnaia (Ducati Lenovo) berhasil memenangi balapan pertamanya musim ini di Jerez, Spanyol, putaran keenam MotoGP.
Kemenangan tersebut memiliki arti penting bagi Ducati dan pembalap Italia tersebut. Pasalnya, podium utama tersebut direbut di sirkuit sangat teknis yang tidak memerlukan motor bertenaga besar. Sesuatu yang selama ini menjadi kelemahan Ducati.
Setelah sukses di Jerez, Pecco Bagnaia dipercaya mulai mampu memperhitungkan lebih detail soal di trek mana saja ia berpeluang besar menang. Le Mans tipe sirkuit yang agak tergantung cuaca.
Tetapi, setelah itu ada Mugello (Italia) dan Circuit de Barcelona-Catalunya (Spanyol). Mugello trek yang sangat teknis dan Pecco Bagnaia sangat menyukainya. Kini, ia mungkin bisa memasukkan Mugello sebagai salah satu target kemenangannya.
Juara dunia Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) akan turun pada balapan kandangnya dengan status memimpin klasemen dengan keunggulan tujuh poin atas Aleix Espargaro (Aprilia Racing).
“Quartararo datang ke Le Mans dalam situasi yang mungkin salah satu yang terbaik sepanjang karier balapnya,” tutur Criville, juara dunia kelas 500cc 1999.
“Ia tahu cara memaksimalkan Yamaha YZR-M1, motor yang sedikit kalah dari sisi power (baca: top speed) di trek lurus, yang agak keteteran dari Ducati, Honda, atau bahkan Aprilia, di posisi gigi lima dan enam.”
Kendati begitu, menurut Criville, masih banyak sirkuit Quartararo bisa menunjukkan performa sangat bagus, dan Le Mans salah satu di antaranya. Pole position di dua gelaran terakhir di Le Mans serta podium ketiga tahun lalu, menjadi sebagian bukti.
“Turun di depan penggemarnya dan status sebagai pemimpin klasemen, akan membantunya memenangi balapan di Le Mans untuk kali pertama,” ucap Criville.
Namun demikian, hasil balapan Quartararo di Le Mans nanti sedikit banyak juga akan tergantung performa Pecco Bagnaia. Meskipun kini berada di peringkat kelima, secara teknis Bagnaia adalah rival langsung sekaligus terberat Quartararo.
Meskipun masih ada sederet pembalap top lain seperti Aleix Espargaro, Alex Rins (Suzuki Ecstar), Jack Miller (Ducati Lenovo), hingga Marc Marquez (Repsol Honda), faktanya Quartararo memang tengah dalam bentuk terbaik dan diyakini akan sulit dikalahkan di Le Mans.
Di Jerez lalu, Marquez mulai menunjukkan tanda-tanda bakal menemukan kembali performa seperti sebelum cedera. Criville menilai, juara dunia delapan kali (125cc 2010, Moto2 2012, MotoGP 2013, 2014, 2016-2019) itu memang tipe petarung.
“Ia akan tampil all out di Le Mans nanti, meskipun ini bukan sirkuit favoritnya karena lebih banyak tikungan ke kanan (9) ketimbang yang kiri (5),” ucap pemenang 15 Grand Prix kelas 500cc antara 1992 sampai 2001 tersebut.
“Terlepas dari faktor-faktor tersebut, faktanya Marquez mampu tiga kali memenangi lomba kelas MotoGP di sana (2014, 2018, 2019, plus satu di Moto2 pada 2011). Namun, performanya akan sedikit dipengaruhi kondisi cuaca.
“Marquez akan segera menemukan kondisi fisik terbaik dan bakal berada kembali di puncak performa secepat mungkin,” ujar Criville tentang pembalap asal Spanyol yang kini berada di peringkat kesembilan klasemen MotoGP tersebut.
Saat diminta memprediksi siapa para calon penghuni podium MotoGP Prancis nanti, Alex Criville memberikan jawaban cukup mengejutkan.
“Saya berani bertaruh Fabio Quartararo karena ia belum pernah menang di Le Mans dan mengacu kondisi terkini. Tetapi jika hujan, saya melihat Jack Miller berpeluang. Saya juga siap bertaruh Marc Marquez bakal naik podium,” ujar Criville.