Mereka Berpotensi Gagalkan Pesta Fabio Quartararo di Le Mans

Fabio Quartararo datang ke Sirkuit Bugatti Le Mans, Prancis, dalam posisi sangat kuat, memimpin klasemen MotoGP. Tetapi, ia patut mewaspadai beberapa rivalnya.

Pembalap asal Nice, Prancis, tersebut memang berambisi besar untuk merebut kemenangan pertamanya di Le Mans. Selain karena memang belum pernah memenangi GP Prancis, El Diablo juga jelas ingin mempertahankan posisinya di puncak klasemen MotoGP.

Tahun lalu, Quartararo berhasil menjadi pembalap Prancis pertama yang merebut gelar juara dunia di kelas premier (sejak 2002 bernama MotoGP). Namun, sukses tersebut terasa belum lengkap karena musim lalu ia hanya menempati P3 di GP Prancis.

Di sisi lain, dalam dua dekade terakhir (sejak 2002), hanya ada dua pembalap Prancis yang mampu naik podium utama di Le Mans, yakni Mike de Meglio di kelas 125cc pada 2008 serta Luis Rossi di Moto3 2012.

Bahkan di kelas premier, sejak Le Mans menjadi tuan rumah tetap GP Prancis mulai 2000, belum ada pembalap Prancis yang berhasil memenangi lomba.

Pembalap tuan rumah terakhir yang mampu memenangi kelas tertinggi di GP Prancis adalah Jacques Collot pada 1958. Saat menguasai kelas 500cc itu pun, Collot melakukannya di Sirkuit Pau, bukan Le Mans.

Melihat kondisi di atas, tidak heran jika publik Prancis sangat berharap Quartararo mampu menjadi yang terbaik di kelas MotoGP pada balapan di Le Mans nanti.

Berita Terkait :  Hoki, Piala Dunia kriket, dan lainnya

Dua tahun terakhir, pembalap tim pabrikan Monster Energy Yamaha MotoGP tersebut mampu merebut pole position GP Prancis. Tetapi, hujan yang turun saat balapan berhasil dikuasai para pembalap skuad pabrikan Ducati, Danillo Petrucci pada 2020 dan Jack Miller tahun lalu.

Tahun ini, Quartararo memang datang ke Le Mans dalam kondisi sangat bagus. Dari enam balapan, ia mampu tiga kali naik podium, termasuk kemenangan di Portimao, Portugal.

Ia juga terbukti kompetitif di trek basah dengan naik podium kedua di GP Indonesia, saat Sirkuit Mandalika diguyur hujan. Tahun lalu, Quartararo juga masih mampu finis di podium ketiga saat GP Prancis diwarnai situasi flag-to-flag akibat hujan di saat balapan.

Namun, tetap saja Quartararo bakal menghadapi sederet rival kuat yang bisa menggagalkan rencana pestanya dengan memenangi MotoGP Prancis nanti. Sorotan utama diarahkan kepada para pemakai Ducati Desmosedici GP.

Kompatriot El Diablo, Johann Zarco (Pramac Racing), siap membayar kecelakaan di Jerez, Spanyol. Ia juga terbilang konsisten musim ini dengan sudah merebut dua podium. Tahun lalu, Zarco – kini P7 klasemen – juga mampu finis P2 saat Le Mans diguyur hujan.

Quartararo juga harus mewaspadai Francesco “Pecco” Bagnaia (Ducati Lenovo Team). Usai buruk di beberapa balapan awal, Bagnaia bangkit dengan memenangi balapan terakhir, GP Spanyol.

Berita Terkait :  GP Camp, Upaya Danny Webb Ciptakan Juara MotoGP dari Inggris

Banyak yang percaya, kemenangan itu bakal menjadi momentum bagi peringkat kelima klasemen itu untuk kembali ke jalur persaingan gelar juara dunia. Ingat, musim lalu Jack Miller, rekan setim Bagnaia, juga mampu menguasai Le Mans tepat setelah merebut P1 di GP Spanyol.

Kali ini, Miller tidak begitu difavoritkan di Le Mans menyusul performanya yang belum konsisten. Namun, pembalap Australia itu mampu finis lima besar di Jerez lalu di belakang Bagnaia, Quartararo, Aleix Espargaro (Aprilia Racing Team) dan Marc Márquez (Repsol Honda Team).

Musim ini, Aprilia RS-GP terbukti sangat kompetitif di tangan Aleix Espargaro. Tiga podium sudah direbut, yakni kemenangan di Argentina dan dia P3 beruntun di Portugal dan Spanyol.

Aleix Espargaro memang tidak memiliki rekor bagus di Le Mans. Tetapi, dengan berada di posisi kedua dan hanya terpaut 7 poin dari Quartararo di puncak, situasi ini bisa membat pembalap Spanyol itu memiliki motivasi lebih di Sirkuit Bugatti nanti.

Di bawah Aleix Espargaro, klasemen MotoGP diisi oleh Enea Bastianini (Gresini Racing MotoGP) dan Alex Rins (Team Suzuki Ecstar). Keduanya sama-sama hanya tertinggal 20 poin dari Quartararo.

Berita Terkait :  Yamaha Yakin Bisa Pertahankan Fabio Quartararo Dua Musim Lagi

Bastianini dan Rins dipastikan juga bakal all out di Le Mans untuk memperkecil gap dengan Quartararo. Musim ini, Bastianini menjadi pembalap dengan kemenangan terbanyak di MotoGP, dua (Qatar dan Amerika). Seperti Bastianini, Rins juga tipe pembalap dengan performa yang sukar ditebak.

Joan Mir (Team Suzuki Ecstar) juga cukup konsisten musim ini sejak terjatuh bersama Miller di Portugal. Ia kini berada di P6 klasemen. Seperti Rins dan Aleix, juara dunia MotoGP 2020 itu juga ingin membayar kegagalan finis di Le Mans tahun lalu.

Duo tim pabrikan Red Bull KTM Factory Racing, Brad Binder dan Miguel Oliveira, yang masing-masing berada di P8 dan P10 klasemen, juga patut diwaspadai oleh Quartararo. Oliveira juga sudah sekali memenangi balapan di trek basah Mandalika, Indonesia.

Marc Marquez (Repsol Honda) menjadi pembalap berikutnya yang layak diperhatikan Fabio Quartararo. Juara dunia delapan kali (125cc 2010, Moto2 2012, MotoGP 2013, 2014, 2016-2019) itu kini menjadi pembalap MotoGP dengan kemenangan terbanyak di Le Mans, tiga (2014, 2018, 2019).

Tahun lalu, Marquez nyaris menambah jumlah kemenanganya jika tidak terjatuh saat situasi flag-to-flag berlangsung di GP Prancis. Jika kondisinya benar-benar fit, Marquez akan sangat berbahaya di Le Mans, dalam kondisi trek apa pun.

Related posts