Musim ini, Jaume Masia menjalani musim penuh kelimanya di Kejuaraan Dunia Moto3. Menjelang GP Prancis, ia menempati peringkat keempat klasemen.
Pembalap kelahiran Algemesi, Spanyol, tersebut melakukan debut Kejuaraan Dunia Moto3 di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, pada 2017. Saat itu, dalam usia 16 tahun, Masia mampu langsung finis di P9.
Setelah tidak mampu finis pada balapan selanjutnya di Inggris, Masia mampu masuk di P10 pada Moto3 San Marino. Terakhir, ia turun di Aragon dan hanya mampu finis di P21.
Pada 2018, Masia turun penuh perdana di Moto3 setelah dipinang Tim Bester Capital Dubai. Namun, karena hasil terbaiknya hanya P4 di Assen, Belanda, saat itu ia hanya finis di posisi ke-13 klasemen akhir.
Pada musim 2019, Masia berhasil merebut kemenangan Grand Prix pertamanya saat naik podium utama GP Argentina. Ia juga mampu merebut tiga finis podium lainnya. Namun, peringkat akhirnya saat itu hanyalah kesembilan.
Pada 2020, Leopard Racing menarik Masia. Performanya pun langsung meningkat dengan berhasil merebut dua kemenangan yang dibuat beruntun di Arago dan Teruel. Kendati begitu, Masia haus puas hanya finis di posisi keenam klasemen akhir.
Red Bull KTM Ajo lantas menariknya pada Moto3 2021. Masia langsung menggebrak dengan menguasai balapan pertama, GP Qatar. Namun, setelah itu torehan Masia terbilang biasa, finis P9 beruntun di Doha dan Portugal misalnya.
Kehebatan rookie Pedro Acosta benar-benar menenggelamkan Masia yang menjadi rekan setim di Red Bull KTM Ajo. Saat Acosta berhasil merebut gelar, Masia justru hanya finis di P4 klasemen akhir Moto3 2021.
Konsistensi masih menjadi masalah besar bagi Jaume Masia. Kadang, ia di luar dugaan mampu merebut kemenangan. Namun pada balapan-balapan berikutnya, ia bisa finis di luar zona poin (di bawah P15).
Pada MotoGP 2020 misalnya. Setelah retired beruntun di Andalusia dan Rep Ceko, Masia tiba-tiba mamu naik podium kedua di Austria. Ironisnya, pada balapan berikutnya yang masih di Red Bull Ring, ia hanya mampu finis P14.
Tahun lalu, dari 18 balapan Moto3, Jaume Masia tercatat lima tidak mampu merebut poin, tiga akibat finis di luar P15 dan sisanya tidak mampu menyelesaikan balapan.
Pada Moto3 2022 ini, dari enam balapan yang sudah digelar, Jaume Masia sudah dua kali tidak mampu merebut poin akibat tak bisa menyelesaikan balapan, tepatnya di Qatar dan Argentina.
Namun, di tiga balapan terakhir, Masia mampu selalu finis podium. Salah satunya merebut kemenangan Grand Prix kelima saat digelarnya Moto3 Amerika di Austin, Texas.
Masia kemudian finis P2 di Portugal dan podium ketiga di Jerez, Spanyol. Hasil-hasil di tiga balapan terakhir itu pula yang mampu membuat Masia berada di peringkat keempat klasemen Moto3 saat ini.
Akhir pekan ini (13-15/5/2022), Jaume Masia akan menjalani balapan ketujuh di Sirkuit Bugatti, Le Mans. GP Prancis ini bakal kembali menjadi tantangan bagi Masia, tidak hanya dari sisi konsistensi tetapi juga torehan.
Dari empat kali turun di Le Mans, hasil terbaik Jaume Masia hanyalah P4 pada GP Prancis 2020. Saat itu, ia juga mampu merebut pole position. Sementara, hasil tiga GP Prancis lainnya adalah P10 (2018), P12 (2019), dan retired (2021).
“Setelah tes di Barcelona, dan bisa menguji beberapa komponen dan setelan baru, kami merasa dalam kondisi positif untuk menghadapi balapan-balapan selanjutnya. Kini kami akan datang ke Prancis. Saya sangat menyukai Le Mans dan selalu menikmati balapan di sana,” kata Jaume Masia.
“Seperti biasa, cuaca akan menjadi faktor kunci di Le Mans. Sudah sering kami start dalam kondisi hujan. Karena itu, kami harus siap menghadapi segala situasi. Kami akan memberikan 100% di setiap sesi agar mampu start baik dan mendapat hasil bagus pada balapan Minggu.”