Kans Ferrari Juara F1 Lebih Besar daripada Aprilia Raih Titel MotoGP

CEO Aprilia Massimo Rivola membandingkan situasi timnya di MotoGP dengan Ferrari di F1 musim ini. Kedua kubu tengah on fire dalam kejuaraannya masing-masing.

Aleix Espargaro membawa Aprilia Racing on fire pada 2022. Ia telah memberikan kemenangan perdana pabrikan Noale di era MotoGP plus tambahan dua podium ketiga setelah enam balapan awal.

Hasil impresif ini membawa Espargaro ke peringkat kedua dalam klasemen sementara, terpaut delapan poin dari andalan Yamaha sekaligus juara dunia 2021 Fabio Quartararo.

Performa konsisten rider Spanyol itu di atas prototipe RS-GP, yang kinerjanya makin solid, membuatnya mulai dianggap sebagai salah satu calon kuat juara dunia MotoGP 2022.

Pada sisi lain, Ferrari telah kembali ke jalur seharusnya, bersaing untuk memperebutkan titel F1 setelah melalui tahun-tahun sulit. Mobil F1-75 benar-benar efektif beradaptasi dengan regulasi baru.

Kini, lewat Charles Leclerc, pabrikan Maranello jadi satu-satunya penantang serius bagi pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, di saat Mercedes mengalami kemunduran.

Pilot Monako itu tampil kuat sejak awal musim. Setelah lima Grand Prix, Leclerc meraih empat podium, dua kali sebagai pemenang. Ia sekarang memimpin klasemen, unggul 19 poin atas Verstappen.

Perfroma Ferrari ini juga menarik perhatian CEO Aprilia Massimo Rivola, yang pernah bekerja untuk Tim Kuda Jingkrak periode 2009-2019, sebagai sporting director dan direktur akademi balap (FDA).

Ia berharap Ferrari akan mampu memenangi pertarungan gelar melawan Red Bull. Lantas, soal ekspetasi untuk Aprilia, Rivola mengungkapkan titel juara dunia belum menjadi tujuan mereka tahun ini.

Dalam wawancaranya dengan Marca, pria Italia tersebut bahkan membandingkan bahwa musim 2022 lebih mudah membayangkan Ferrari merebut titel F1 daripada Aprilia menyabet gelar MotoGP.

“Saya kira begitu. Saya sangat berharap, dengan sepenuh hati, Ferrari akan juara tahun ini. Sementara untuk kami, (menjuarai MotoGP) bukan target (tahun ini). Tujuannya adalah mengurangi gap dengan barisan depan dan kami telah mencapai itu,” ujar Rivola.

“Benar, Aleix (Espargaro) tengah dalam bentuk terbaiknya. Dia membuat kami menjalani kejuaraan di atas ekspektasi kami, namun kami sangat realistis, dengan kaki kami tetap menginjak bumi.  

“Kami tahu kami menjalani momen yang bagus secara umum, dan di atas segalanya, Aleix, yang berhasil melakukan hal-hal luar biasa di atas motor, adalah parpanjangan dari hasil kerja kerasnya.”

“Perbedaan besar antara balap motor dan mobil yakni di Formula 1, jika Anda tidak memiliki kendaraan terbaik, Anda tidak akan menang. Di era kami, Fernando (Alonso) jelas adalah pembalap terkuat, tetapi kami, di Ferrari, tidak bisa memberinya mobil terbaik.

“Di sini, di MotoGP, faktor manusia lebih diperhitungkan. Rider bersama tim, jadi ada harapan suatu hari itu bisa datang. Saya tidak tahu apakah akan terjadi dalam tiga, empat atau lima tahun, tetapi bersaing, lebih dari yang kami lakukan saat ini, kami yakin mampu,” ia menambahkan.

 

Related posts