Celestino Vietti menyebut siapa saja yang menjadi rival terberatnya saat ini. Ia pun bicara soal kelebihannya menjelang Moto2 Prancis, akhir pekan ini.
Menjelang digelarnya putaran ketujuh Kejuaraan Dunia Moto2 2022, pembalap Mooney VR46 Racing Team tersebut masih kokoh di puncak klasemen dengan 100 poin.
Dengan bekal dua kemenangan serta dua finis podium kedua, Vietti akan turun di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Prancis, akhir pekan ini (13-15/5/2022).
Kendati begitu, keunggulannya di klasemen menyusut dari 34 menjadi 19 poin setelah hanya mampu finis di peringkat keenam pada balapan sebelumnya, GP Spanyol, di Sirkuit Jerez.
Di Jerez, Ai Ogura (Idemitsu Honda Team Asia) berhasil merebut kemenangan Grand Prix pertamanya. Sukses tersebut membuat pembalap asal Jepang itu berada di posisi kedua (dengan 81 poin) menjelang GP Prancis.
Vietti, pembalap Italia berusia 20 tahun, kini memang masuk daftar kadidat peraih gelar juara dunia Moto2. Tetapi, Vietti dipastikan belum bisa bernapas lega. Sejumlah pembalap pun diketahui memiki peluang yang juga besar untuk menggesernya.
“Untuk saat ini, rival terberat adalah mereka yang paling konsisten dan yang terdekat dengan saya, yani Ogura, Tony Arbolino (Elf Marc VDS Racing Team), dan Aron Canet (Flexbox HP40),” ucap Vietti seperti dikutip Speedweek.
“Bahkan ketika mengalami akhir pekan sulit, pembalap seperti Ogura selalu mampu berada di posisi atas pada akhir balapan. Arbolino mengalami perkembangan pesat sejak awal tahun. Sementara, Canet tipe pembalap yang tak pernah menyerah. Ia selalu siap memberikan segalanya.”
Pembalap seperti Augusto Fernandez (Red Bull KTM Ajo) untuk saat ini memang belum mampu menunjukkan potensi sepenuhnya. Pasalnya, ia selalu mengalami sesuatu saat balapan. “Tetapi, saya yakin kemampuannya akan segera terlihat,” ujar Vietti.
Rekan setim Fernandez, Pedro Acosta, juga belum mampu menunjukkan performa terbaiknya. Memang, Acosta musim ini berstatus rookie. Tetapi, dengan status sebagai juara dunia Moto3 musim lalu, banyak yang berharap Acosta mampu langsung adaptif.
“Acosta selalu berusaha keras merebut posisi pertama di setiap balapan. Acosta juga sangat cepat namun mungkin ia masih butuh sesuatu agar mampu lebih konsisten dan terkontrol,” kata Vietti.
“Problem utama Acosta saat ini mungkin sering terjatuh. Jika ia berhenti terjatuh. Dengan begitu, saya yakin ia akan menjadi salah satu pembalap tercepat.”
Celestino Vietti pun menyebut bila salah satu kekuatannya saat ini adalah lebih banyak bekerja sendiri, menemukan ritme sedikit demi sedikit, tidak stres, dan membangun kekuatan secara berkala.
“Dengan mampu lebih baik di faktor-faktor tersebut satu demi satu, otomatis performa akan solid,” kata Celestino Vietti.