Enea Bastianini Ingin Jadi Referensi Pembalap Muda Italia

Pembalap Gresini Racing, Enea Bastianini, bertekad menjadi yang terbaik di MotoGP agar dapat menjadi contoh teladan bagi talenta muda Italia.

Bastianini mengatakan pembalap muda Italia tak punya referensi untuk menuju jenjang yang lebih tinggi setelah Valentino Rossi memutuskan pensiun.

Meski meninggalkan warisan dengan menurunkan tim VR46 Racing di kelas MotoGP, La Bestia merasa itu tak cukup untuk menarik minat talenta muda.

Oleh karena itu, Bastianini bakal berjuang semaksimal mungkin agar bisa menjadi pembalap yang lebih baik lagi di masa depan.

Namun, Italiano tak bermaksud untuk menggantikan sosok Rossi yang memiliki sejarah panjang dalam kejuaraan dunia balap motor.

“Pensiunnya Valentino jelas meninggalkan kekosongan besar di Italia dan logis untuk mencari seseorang yang dapat menggantikannya, meski apa yang telah dia lakukan sangat unik dan tidak dapat diulang,” kata Bastianini kepada Motorsport.com.

Berita Terkait :  Perkembangan pesat motor Ducati, bikin Andrea Iannone sumringah

“Jelas saya akan melakukannya, saya tidak mengatakan bahwa saya ingin menggantikannya, tetapi saya ingin menjadi pembalap referensi Italia. Itu tentu akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya.”

Enea Bastianini menjadi salah satu pembalap muda Italia yang datang ke kejuaraan dunia tanpa bantuan VR46 Riders Academy.

Pembalap berusia 24 tahun itu menegaskan ingin berjalan sendiri dan tidak mengandalkan bantuan pihak lain, untuk melihat seberapa besar kemampuannya.

“Sebenarnya ketika saya tiba di kejuaraan dunia pada 2014, VR46 Academy masih dalam masa pertumbuhan dan saya tidak merasa perlu untuk berada di sana, karena saya sudah berada di kejuaraan,” ujarnya.

Berita Terkait :  MotoGP Jerman: Aleix Espargaro: Patah tulang rusuk terdeteksi, Ducati 'di planet lain' | MotoGP

“Tidak seperti orang lain yang mungkin sulit untuk mencapai kejuaraan dunia. Saya kenal Fausto (Gresini) dan semua timnya, saya selalu merasa nyaman dengan mereka dan saya suka berlatih sendirian.

“Katakanlah itu cara berpikir yang agak aneh, karena saya mendapat proposal dari Valentino untuk memperkuat timnya.

“Saya lebih suka jalan sendiri mengetahui bagaimana karakter saya, terutama ketika saya masih muda. Sekarang saya telah tumbuh dan berubah, tetapi ketika saya masih kecil saya sangat-sangat keras kepala.”

Berita Terkait :  Eks Rider GP 500cc Simon Crafar Kagumi Layout Mandalika

Meski berhasil masuk ke kejuaraan dunia, Bastianini mengaku langkahnya sangat sulit untuk berada di kategori lebih tinggi.

Hal ini Berbeda dengan pembalap yang tergabung dengan VR46 Riders Academy yang segalanya terlihat lebih mudah.

“Pada kenyataannya itu sangat sulit. VR46 memiliki kekuatan yang sangat besar di kejuaraan dunia dan tumbuh sendiri,” ucapnya.

“Tanpa mengandalkan bantuan siapa pun atau berlatih dengan pembalap lain atau menerima saran dari Valentino, telah membuat segalanya lebih sulit bagi saya.

“Dalam hal apa pun, itu tidak masalah bagi saya. Ini membuat saya merasa bangga dan orang-orang yang percaya pada saya sejak awal, seperti Fausto.”

Related posts