Cerita Alta Ballah, Penerus Bapak-Anak Main di Persebaya Surabaya

Cerita Alta Ballah, Penerus Bapak-Anak Main di Persebaya Surabaya

BabatPost.com-Ada lima tim yang sebenarnya menawari Alta Ballah untuk Liga 1 musim depan.

Tapi, dia lebih memilih Persebaya Surabaya. Selain karena Green Force mengandalkan banyak pemain muda, kegagalan ayahnya dulu, Anthony Jomah Ballah, ketika membela Persebaya pada 2007, jadi alasan lain dirinya memilih Persebaya.

Read More

—-Farid S. Maulana, Surabaya—-

’’Kamu yakin ingin main di Persebaya?’’ Itulah pertanyaan pertama Anthony Jomah Ballah kepada sang anak, Alta Ballah, ketika menerima pinangan manajemen Persebaya.

Berita Terkait :  Pelatih Persebaya Puji Tinggi Andritany, Kritik Tajam Arsenio Valpoort

Pertanyaan yang sangat wajar. Sebab, Jomah Ballah punya kenangan buruk ketika berseragam Green Force. Tepatnya pada musim 2007 lalu.

Datang pada putaran kedua, penampilannya yang diharapkan bisa memberikan kontribusi maksimal kepada Persebaya tidak terwujud. Permainannya tidak sesuai harapan. Padahal, dia sempat membawa Persita Tangerang jadi runner-up Divisi Utama pada musim 2001–2002.

Kritik deras mengalir kepadanya. Permainannya pun kian tidak stabil dan banyak hilang fokus. Akibatnya, dia sempat mendapat dua kartu merah sepanjang putaran kedua.

Jomah Ballah ingin mengetahui apakah anaknya sadar beban yang harus dipikul ketika bermain bersama tim sebesar Persebaya. Tim dengan segudang prestasi. Tim yang punya suporter militan yang tidak segan mengkritik habis-habisan jika bermain jauh dari harapan.

Berita Terkait :  Makan Konate Ingin Lebih Lama di Persija Jakarta

’’Saya sering kelahi sama dia, terutama setelah dia memilih gabung Persebaya. Karena apa, saya tidak ingin nanti dia bikin malu kalau main di Persebaya,’’ paparnya.

Jomah Ballah tidak ingin anaknya yang berusia 21 tahun mengulangi kesalahannya. Menyia-nyiakan kesempatan bermain di klub besar dengan penampilan yang buruk.

Jomah Ballah meminta dengan sungguh-sungguh agar sang anak fokus. Agar bekerja keras selama di Persebaya. ’’Agar bisa menjadi ikon Persebaya nantinya. Untuk gantikan kegagalan papanya dulu di Persebaya,’’ tegasnya.

Pria asal Liberia itu mengaku sudah meminta Alta agar punya mental baja. Tidak gampang putus asa. ’’Masuk di Persebaya, kamu sudah jadi pemain besar dan bertanggung jawab. Umur memang muda, tapi di lapangan harus beri bukti,’’ pintanya.

Tapi, melihat kesungguhan sang anak untuk bergabung dengan Persebaya, Jomah Ballah mengaku tidak segan untuk turun langsung. Turun memberi latihan tambahan kepada anaknya.

Berita Terkait :  Menang Tipis, The Guardian Kudeta Singo Edan dari Puncak Klasemen

’’Yang pasti, saya janjikan kepada manajemen dan suporter, beri saya waktu dua bulan di sini. Alta akan jadi lebih bagus. Tidak akan rugi insya Allah, saya jamin itu,’’ ucapnya.

Alta sendiri mengaku sudah tidak sabar ingin memberikan yang terbaik di Persebaya. Dia sadar ada beban kegagalan sang ayah yang dipikulnya ketika membela Persebaya pada 2007 lalu. ’’Saya ingin membalas kegagalan ayah itu. Saya ingin memberi prestasi di sini,’’ tuturnya.

Nah, Alta mengaku tidak akan meneruskan nomor punggung ayahnya ketika di Persebaya. Yakni, nomor 99. ’’Alta punya nomor sendiri, 37. Alta akan pakai itu,’’ katanya.

Related posts