Legenda MotoGP Jorge Lorenzo mengatakan dirinya tak berat meninggalkan kejuaraan setelah meraih lima titel di semua kelas.
Bersamaan dengan Grand Prix Spanyol di Sirkuit Jerez, pekan lalu, Lorenzo masuk dalam Legends Hall of Fame MotoGP bergabung dengan 32 pembalap lainnya.
Melakoni debut kejuaraan dunia di Jerez pada 2002 silam, X-Fuera merayakan di tempat yang sama ketika dirinya masuk dalam daftar elite MotoGP.
Pembalap asal Spanyol itu telah meraih 68 kemenangan, 152 podium dan 69 pole position selama 18 tahun berkarier di kejuaraan dunia balap motor.
Selama di MotoGP sejak 2008, Jorge Lorenzo telah membela tiga pabrikan berbeda (Yamaha, Ducati, Honda) dan tak pernah memperkuat tim satelit.
Sayang, musim terakhirnya di kelas premier diwarnai momen buruk, karena gagal menaklukkan Honda RC213V serta mengalami banyak cedera.
Merasa tak ada yang perlu dikejar lagi, Lorenzo memutuskan untuk pensiun pada akhir 2019, padahal kontraknya bersama Honda masih tersisa satu tahun lagi.
Mengenai keputusan tersebut, Jorge Lorenzo mengatakan sangat mudah baginya untuk melakukan hal tersebut ketika sudah meraih kesuksesan.
“Bagi para pembalap yang tidak bisa mencapai impiannya, meninggalkan dunia balap ini bisa dibilang lebih sulit,” kata Lorenzo kepada Speedweek.
“Tetapi, ketika Anda telah mencapai banyak kesuksesan selama 18 tahun seperti yang saya miliki, jauh lebih mudah untuk mengucapkan selamat tinggal dan menikmati semua kesenangan lain yang ditawarkan kehidupan dan ada banyak dari mereka.
“Tentu saja Anda melewatkan sorotan kamera, saya tidak akan pernah merasakan emosi itu lagi, tetapi hidup juga merupakan kompromi dan ini adalah olahraga yang berbahaya.
“Saya juga banyak melukai diri sendiri, terutama menjelang akhir karir saya. Saya senang dengan apa yang telah saya capai dan juga bangga akan hal itu. Tidak ada penyesalan.”
Jorge Lorenzo merasa dirinya memiliki tempat di setiap orang, terutama para rival yang kerap bertarung ketat di trek.
Menurutnya, mereka tak akan mudah melupakan dirinya setelah apa yang dilalui dan ingin mengulanginya kembali.
“Tentu tidak mudah untuk berurusan dengan saya, itu berlaku untuk mekanik, insinyur, dan juga beberapa rival,” ujarnya.
“Saya tahu apa yang saya inginkan dan saya mengatakannya dengan sangat langsung. Sebagian besar akan setuju bahwa saya sangat bertekad untuk mengemudi, terutama dalam sepuluh tahun terakhir karier saya.
“Saya memulai dengan baik, membuat beberapa kesalahan dan tidak terlalu sering crash. Karena konsentrasi adalah salah satu kekuatan terbesar saya.”