Grid World Superbike (WSBK) 2022 diramaikan dengan tujuh pembalap debutan alias rookie. Siapa paling berpeluang menjadi yang terbaik?
WSBK 2022 sudah menggelar dua putaran, MotorLand Aragon di Spanyol serta Assen di Belanda. Ketujuh rookie pun sudah menunjukkan seperti apa hasil-hasil balapan mereka.
Dari enam race yang sudah digelar, ada yang sudah berhasil merebut podium untuk kali pertama sampai belum mendapatkan poin sama sekali.
Seperti apa performa ketujuh rookie di WSBK 2022 sejauh ini? Berikut rangkuman singkatnya.
Iker Lecuona dan Xavi Vierge (Team HRC)
Dari dua pembalap tim pabrikan Honda (Honda Racing Corporation/HRC), Iker Lecuona menjadi yang paling menonjol. Bukan hanya unggul atas rekan setimnya, Xavi Vierge, namun juga di antara seluruh rookie.
Pembalap yang musim lalu turun di Kejuaraan Dunia MotoGP (bersama Tech3 KTM) itu berhasil finis di 10 besar dalam seluruh enam race yang sudah digelar.
Setelah menunjukkan kecepatannya dengan finis di posisi 6-8-10 di Aragon, Lecuona makin menggila pada balapan kedua di Assen. Setelah dua kali finis P5 di Race 1 dan Superpole Race, ia merebut podium pertamanya di WSBK dengan finis P3 pada Race 2 di Assen.
Alhasil, pembalap Spanyol tersebut kini menempati peringkat kelima di klasemen, terbaik di antara para rookie, dengan 50 poin.
Performa Xavi Vierge pada enam race awal WSBK 2022 juga tidak terlalu buruk. Kompatriot Lecuona itu mampu finis 10 besar pada tiga balapan di Aragon, seperti rekan setimnya.
Namun di Assen, hasil lomba Vierge agak berbeda. Ia hanya mampu finis P11 di Race 1 dan P12 di Superpole Race, sebelum berusaha keras finis di 10 besar dengan hasil akhir P9 pada Race 2.
Hasil-hasil tersebut membuat pembalap yang musim lalu turun di Kejuaraan Dunia Moto2 tersebut menjadi rookie dengan posisi klasemen terbaik kedua setelah Lecuona. Vierge berada di peringkat kedelapan dengan 30 poin.
Meskipun sempat terganggu akibat cedera patah tulang rusuk saat tes di Cattalunya, Spanyol, Vierge jelas ingin segera menyusul atau jika memungkinkan melewati torehan Lecuona mengingat keduanya turun dengan Honda CBR1000RR-R yang identik.
Philipp Oettl (Team Goeleven)
Pembalap asal Jerman ini terbilang cepat beradaptasi di atas Ducati Panigale V4 R. Dengan berada di P13 dan mengantongi 15 poin dari enam race, Oettl menjadi rookie tim independen dengan peringkat terbaik di klasemen saat ini.
Posisi ketujuh pada Race 1 di Assen menjadi hasil finis terbaik Oettl sejauh ini di WSBK. Tetapi, peraih 11 podium dan satu pole di World Supersport (WSSP) selama 2020 dan 2021 itu diyakini segera mampu konsisten finis di zona 10 besar pada WSBK musim ini.
Roberto Tamburini (Yamaha Motoxracing WorldSBK Team)
Pembalap kelahiran Rimini, Italia, 31 tahun lalu, tersebut benar-benar tidak menduga bisa turun di WSBK 2022. Namun, menjelang WSBK 2022 dimulai, Tim Yamaha Motoxracing memanggilnya untuk menggeber satu-satunya Yamaha YZF-R1 milik skuad asal Italia itu.
Tamburini kali pertama muncul di paddock WSBK pada 2019, saat turun dalam dua race kelas Superstock 600 (STK600) dan mencatat fastest lap di Imola.
Antara 2010 dan 2014, Tamburini turun di WSSP dengan hasil akhir terbaik P9 pada 2011. Pada 2015, Tamburini bersaing di STK1000 dan berhasil finis enam kali di podium dan tiga di antaranya menang. Ia pun finis runner-up di bawah Lorenzo Savadori.
Kenyang pengalaman di STK1000 dan sempat bersaing dengan Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha with Brixx WorldSBK) serta kampiun STK1000 2017 Michael Ruben Rinaldi (Aruba.it Racing – Ducati) diharapkan mampu menjadi modal Tamburini di WSBK.
Kendati hasil finisnya di WSBK sejauh ini hanyalah P11 pada Race 2 di Assen, Tamburini diyakini mampu bersaing di 10 besar pada lomba-lomba berikutnya.
Luca Bernardi (Barni Spark Racing Team)
Pembalap asal San Marino, Italia, itu harus mengakhiri WSSP 2021 lebih cepat menyusul cedera yang dialaminya di Magny-Cours, Prancis. Tetapi, lima finis podium yang direbut Bernardi cukup menjadi referensi bagi Tim Barni untuk menariknya ke WSBK.
Setelah cedera punggung di Prancis, Bernardi kali pertama menggeber Ducati Panigale V4 R pada tes di Catalunya. Meskipun begitu, ia terlihat langsung nyetel dengan motor usai merebut empat poin (P12) pada Race 1 di Aragon serta dua angka pada Race 2 di Assen.
Menariknya, Bernardi kini memimpin klasemen Hyundai N-Spired Award, penghargaan untuk pembalap dengan lonjakan hasil finis terbaik di Race 1 dan Race 2.
Hafizh Syahrin (MIE Racing Honda Team)
Rider asal Malaysia ini menjadi salah satu dari dua rookie WSBK 2022 yang belum mampu merebut poin, setelah pindah dari Moto2 pada musim lalu. Pada Race 2 di Assen, Syahrin sempat bersaing di zona poin (15 teratas) tetapi akhirnya hanya mampu finis P17, hasil terbaiknya sejauh ini.
Meskipun begitu, melihat pengalamannya di Moto2 (2011-2017, 2020, 2021) dan MotoGP (2018-2019), Syahrin diyakini akan segera mampu merebut poin pada musim perdananya di WSBK ini.
Oliver Konig (Orelac Racing VerdNatura)
Pembalap asal Rep. Ceko berusia 20 tahun ini melakukan debut di WSBK pada akhir musim 2021. Namun, ia baru mendapatkan posisi untuk turun penuh pada 2022.
Seperti Syahrin, Konig juga belum mampu mencetak poin di WSBK. Peringkat ke-18 pada Race 2 di Assen sejauh ini menjadi hasil finis terbaiknya di WSBK. Meskipun begitu, Konig beberapa kali terlihat mampu bersaing untuk merebut zona poin.
Tiga musim terakhir turun di WSSP300 (meskipun tidak selalu penuh) diharapkan mampu membuat Konig cepat beradaptasi dengan Kawasaki ZX10-RR di WSBK.