Tak Puas dengan RNF, Yamaha Yakin Tetap Akan Bekerja Sama

Di tengah isu bakal ditinggalkan RNF, Yamaha justru optimistis mampu memperpanjang kontrak dengan tim satelitnya di MotoGP tersebut.

Performa WithU Yamaha RNF MotoGP Team pada awal Kejuaraan Dunia Balap Motor 2022 ini terbilang buruk. Dari enam balapan balapan yang sudah digelar, Andrea Dovizioso dan rookie Darryn Binder hanya mampu memberikan 14 poin di klasemen tim.

Alhasil, tim pimpinan Razlan Razali tersebut saat ini berada di peringkat ke-11 klasemen tim dan hanya unggul atas skuad independen lainnya, Tech3 KTM Factory Racing yang diperkuat dua rookie, Remy Gardner dan Raul Fernandez.

Dovizioso, yang sebelumnya diharapkan mampu bicara banyak karena segudang pengalamannya serta mendapatkan motor spesifikasi pabrikan, justru melempem. Hasil finis terbaiknya sejauh ini hanyalah P11 di GP Portugal.

Sebelum seri di Eropa dimulai di Portugal, Razali sudah menegaskan bila pemenang 15 Grand Prix kelas MotoGP itu harus mampu konsisten finis 10 besar di Benua Biru. Faktanya, pembalap Italia itu hanya finis P11 di Portugal dan P17 di Spanyol.

Berita Terkait :  Tes MotoGP Valencia: Luca Marini: Tes 'Sempurna', Terinspirasi oleh Bastianini untuk 2023, VR46 vs Pramac | MotoGP

Ironisnya, Dovizioso yang notabene runner-up MotoGP 2017, 2018, dan 2019, kini hanya berada di peringkat ke-20 klasemen pembalap (dengan 8 poin) dan hanya unggul atas empat pembalap rookie!

Darryn Binder mampu memberikan hasil finis terbaik bagi RNF sejauh ini dengan P10 di GP Indonesia, putaran kedua MotoGP. Namun, saat itu balapan berlangsung tidak normal karena lintasan Sirkuit Mandalika yang diguyur hujan. Binder saat ini berada di P21 klasemen dengan 6 poin.

Yamaha selaku pemasok motor untuk RNF, sejatinya juga belum begitu stabil. Juara dunia Fabio Quartararo memang masih memimpin klasemen. Tetapi rekan setimnya di skuad pabrikan Monster Energy Yamaha MotoGP, Franco Morbidelli, hanya berada di posisi ke-16.

Berita Terkait :  Diulas: Triumph Street Triple 765 R & RS

Seperti dikutip Autosport, Lin Jarvis selaku Managing Director Yamaha MotoGP mengaku tidak puas dengan hasil RNF sejauh musim ini berjalan.

“Kami tidak senang dengan apa yang sudah dikoleksi saat ini. Namun, tim bermain sebagai tim. Tidak masalah,” katanya.

Sebelum musim 2022, RNF turun dengan bendera Sepang Racing Team (SRT) dengan dukungan penuh Petronas, juga dipimpin Razlan Razali. Sejak debut di MotoGP pada 2019, mereka selalu mengandalkan Yamaha.

Puncak kejayaan Petronas Yamaha SRT sebagai tim satelit Yamaha terjadi pada 2020, saat Morbidelli menjadi runner-up sekaligus menempati P2 klasemen tim.

Namun semua berubah saat Petronas memutuskan mundur sebagai sponsor. Razali pun langsung membubarkan program di Moto3 dan Moto2, serta mengganti nama tim dengan RNF sekaligus menarik sponsor baru, WithU.

Berita Terkait :  Kejutan Honda Marquez pantas mendapatkan lebih dari MotoGP

“Karena pembatalan program Moto3 dan Moto2 yang tiba-tiba (akhir 2021 lalu), kami pun memilih untuk mengikat kontrak tahunan (untuk memasok motor tim RNF di MotoGP. Musim dingin lalu memang berat bagi mereka. Tetapi kini tim mulai stabil,” kata Jarvis.

Meskipun begitu, beberapa hari terakhir isu soal RNF bakal mengganti pemasok motor ke Aprilia, merebak. Selain karena faktor sponsor (WithU berasal dari Italia, seperti Aprilia), kabarnya RNF merasa harga yang dipatok Yamaha untuk motor, terlalu tinggi.

Jarvis sendiri enggan berkomentar detail soal kabar ini. Tetapi pria asal Inggris tersebut menegaskan: “Kami akan menunggu sampai akhir Juni untuk membuat keputusan. Tetapi, saya optimistis kami bakal memperbarui kontrak dengan RNF.”

 

Related posts