Ayah Loris Cresson, Didier, akhirnya meluruskan rumor seputar pemecatan sang putra oleh Pedercini Racing. Ia menilai tim World Superbike (WSBK) itu sengaja melakukannya untuk membuka jalan rider lain.
Pembalap 23 tahun tersebut mencicipi WSBK di Portugal pada 2020. Ia baru melakoni lomba di ajang itu secara penuh, minus balapan di Argentina dan Mandalika, tahun lalu.
Meski hanya mendulang tiga poin, Cresson tetap dipertahankan skuad tersebut karena diiming-imingi bakal dapat suntikan dana. Namun, tunggu punya tunggu, uang yang dijanjikan rider Belgia itu tak kunjung datang.
Kehilangan kesabaran, setelah balapan pembuka di Spanyol, Pedercini mengambil keputusan penting dengan menyingkirkan Cresson.
Hilangnya kursi sang putra membuat Didier murka. Ia bahkan menuding kalau keterangan skuad itu hanya omong kosong.
“Kami punya kontrak dengan tim Pedercini, di mana Loris seharusnya bisa balapan gratis, dengan kontribusi finansial satu-satunya dari sponsor. Ini akan datang kalau semua hal berada di tempatnya, dari sudut pandang teknik maupun organisasi,” katanya dikutip dari Motosprint.corrieredellosport.it.
“Tapi itu tidak sejak awal, konsekuensinya semua keluhan mereka tentang tak ada pembayaran hanyalah kebohongan. Faktanya adalah tim mencuri sebuah motor, yang telah kami laporkan ke polisi.
“Loris balapan dengan banyak tim beberapa tahun ini, tanpa punya masalah dengan siapa pun, kecuali dalam kesempatan ini dengan orang-orang tidak serius.”
Cresson menduga kalau motif mereka mendepak eks pilot World Supersport (WSSP) itu adalah untuk menyediakan tempat bagi Leon Haslam.
“Di Aragon, mereka minta dana lagi kepada Loris, atau lebih tepatnya sponsornya. Tapi, Lucio (Pedercini) ingin uang itu digunakan membeli sebuah motor dan perangkat penting untuk menurunkan Haslam,” ia menandaskan.
“Semua perangkat yang mereka miliki di boks sekarang, dibeli dengan uang dari sponsor Loris. Jadi saat ini, mereka mencuri semuanya.
“Selama musim dingin, kami menerima tawaran dari Orelac untuk musim 2022, tapi dengan syarat serupa dengan yang diberikan Pedercini. Loris memilih tetap bersama Lucio, tapi dia mencuri uang sponsor dan memecat Loris tanpa alasan.
“Mereka menonjolkan absennya Loris pada pertemuan teknik atau pengambilan video, tapi dia sebenarnya selalu hadir. Tidak bisa mengatakan hal serupa tentang Max (Massimiliano Nejrotti, kepala teknik Cresson) lain, contohnya, sehari sebelum tes di Aragon, dia tidak hadir di trek, lagipula motor belum siap sepenuhnya.”
Mengenai klaim bahwa pihaknya mangkir membayar Nejrotti, Didier menjawab, “Dalam kontrak tak tercantum bahwa saya yang harus membayar Max. Di sana tertulis, kalau suatu hari tim tidak membayarnya, maka saya yang harus memenuhi itu karena saya mengapresiasinya sebagai kepala teknik.
“Tim punya dana untuk membayarnya, berkat sponsor, tapi mereka tak melakukannya.”