Peraih tiga gelar juara dunia Moto3 Leopard Racing menyatakan ketertarikannya untuk menggantikan Suzuki jika benar-benar keluar dari MotoGP pada akhir 2022.
Awal pekan ini penggemar MotoGP dikejutkan dengan kabar Suzuki bakal meninggalkan kejuaraa dunia di akhir musim. Tapi, belum ada konfirmasi yang dilakukan oleh tim Hamamatsu, Jepang, itu hingga saat ini.
Dorna Sports langsung memberikan tanggapan mengenai hal tersebut, dan mereka menyatakan Suzuki tak bisa mengambil keputusan secara sepihak karena telah menandatangani kontrak baru hingga 2026.
Namun, Dorna juga menyatakan ada banyak ketertarikan dari pabrikan lain dan juga tim independen yang ingin meramaikan MotoGP.
Salah satunya adalah Leopard, yang meraih gelar Moto3 bersama Danny Kent (2015), Joan Mir (2017) dan Lorenzo Dalla Porta (2019). Mereka menegaskan ketertarikannya kepada Motorsport.com dalam tes tertutup Moto3 dan Moto2 di Barcelona, Kamis (5/5/2022).
“Kami akan melihat bagaimana situasinya berkembang, ada kontrak yang terlibat dan saya tidak berpikir Suzuki bisa pergi begitu saja karena memiliki kontrak yang ditandatangani hingga 2026,” kata Prinsipal Leopard Christian Lundberg.
“Kita lihat saja, tapi jika ada kursi yang kosong dan semoga mereka (Dorna) bisa memberikannya kepada kami, maka kami akan sangat senang.
“Seluruh paddock tahu bahwa kami benar-benar tertarik dan kami akan mencoba mengambil langkah itu, tetapi masih ada jalan panjang sebelum itu bisa terjadi.”
Jika Leopard Racing dapat merealisasikan tujuannya masuk ke MotoGP, Christian Lundberg mengatakan mereka akan bermitra dengan Aprilia.
Itu berarti Aprilia akan memiliki tim satelit pada musim pertama mereka berstatus sama seperti pabrikan lainnya setelah kehilangan konsesi usai Aleix Espargaro meraih podium di Jerez.
“Saya pikir satu-satunya pilihan adalah melakukannya dengan Aprilia karena menurut saya, Dorna harus menghargai satu-satunya konstruktor di grid yang hanya memiliki dua motor, dan hari ini semua motor sangat kompetitif,” ujarnya.
“Jadi, akan sangat baik bagi kami untuk bekerja dengan Aprilia, ditambah kami adalah tim setengah Italia dan akan lebih mudah daripada bekerja dengan Jepang, saya pikir itu akan menjadi pilihan terbaik.”
CEO Aprilia Massimo Rivola juga mengatakan kepada Motorsport.com bahwa pihaknya tertarik untuk menurunkan tim satelit jika mendapatkan tawaran yang menarik.