Kabar mengejutkan datang dari Suzuki. Pabrikan yang bermarkas di Hamamatsu, Jepang itu takkan berpartisipasi dalam kejuaraan dunia Grand Prix musim depan.
Suzuki merajai kelas 500cc lewat torehan kesuksesan gelar juara dunia yang direngkuh barisan pembalap, seperti Barry Sheene, Marco Lucchinelli, Franco Uncini, Kevin Schwantz, hingga Kenny Roberts Jr.
Ketika era MotoGP diperkenalkan pada 2002, Suzuki masih melanjutkan kiprahnya. Namun, tim memutuskan mundur akhir 2011 lantaran kesulitan keuangan. Saat itu, satu entri dijalankan atas nama Alvaro Bautista.
Semasa vakum, Suzuki rupanya membangun kembali proyek MotoGP dan comeback sepenuhnya musim 2015. Skuad diperkuat duo Spaniard, Aleix Espargaro serta rookie Maverick Vinales.
Berselang setahun, tim yang dikomandoi Davide Brivio ini berhasil mengemas kemenangan dalam Grand Prix Inggris 2016. Vinales jadi yang terbaik di Silverstone usai mengalahkan Cal Crutchlow dan Valentino Rossi.
MotoGP 2020 menandai puncak kejayaan Suzuki pada era modern balap motor, kala Joan Mir mampu merebut titel, yang pertama setelah terakhir dipersembahkan Kenny Roberts Jr pada 2001 silam.
Motorsport.com memperoleh informasi, bahwa Suzuki mengumpulkan semua anggota tim pada Senin (3/5/2022) dan mengomunikasikan keputusan untuk berhenti dari kejuaraan dunia MotoGP akhir musim 2022.
Tidak dipungkiri lagi, mundurnya Suzuki dari perlombaan bergengsi Grand Prix bakal menjadi kabar yang begitu mengejutkan. Terutama jika menengok performa tim yang sebenarnya tak buruk-buruk amat.
Adapun, pengumuman resmi perihal akan meninggalkan MotoGP bakal dilakukan oleh Suzuki dalam beberapa jam ke depan.
Keputusan itu tentu membuat masa depan Mir serta Alex Rins jadi tidak menentu. Motorsport.com memahami, Mir bakal pindah ke Honda untuk menggantikan Pol Espargaro dan menjadi tandem Marc Marquez pada 2023.
Namun, ketidakpastian menaungi nasib Rins. Spaniard sudah pasti dalam kebingungan mencari tim baru musim depan. Sedangkan, slot kosong yang tersedia sangat terbatas.
Mir maupun Rins sama-sama habis masa kontraknya akhir musim ini. Mir telah menegaskan keinginan untuk bertahan, sementara Rins mengisyaratkan skuad ingin mempertahankannya sampai 2023.
Tahun lalu, Suzuki sempat dikejutkan saat Brivio memilih hijrah ke Formula 1. Sosok di balik kesuksesan gelar juara dunia MotoGP 2020 itu menerima pinangan Alpine untuk menjabat Racing Director.
Mengisi kekosongan, pemimpin proyek Shinichi Sahara mengambil peran Manajer Tim secara de facto. Tetapi dia mengaku berat menjalankan tanggung jawab, dan Suzuki memboyong eks bos Honda dan Ducati, Livio Suppo, untuk 2022.
Team Suzuki Ecstar tengah memuncaki klasemen sementara tim dengan koleksi 125 poin. Rins sudah mencatatkan dua podium dan bercokol di peringkat keempat klasemen pembalap, sedangkan Mir pada peringkat keenam.