Aleix Espargaro Podium, Aprilia Resmi Kehilangan Konsesi

Keberhasilan finis ketiga yang dicetak Aleix Espargaro di MotoGP Spanyol memastikan, bahwa Aprilia Racing tidak lagi mengantongi hak istimewa pada MotoGP 2023.

Pabrikan Noale mencatatkan peningkatan pesat sejak bergulirnya 2022. Espargaro mengamankan posisi keempat dalam Grand Prix Qatar. Dan meski hanya urutan kesembilan di Indonesia, Spaniard membayar lunas di Argentina.

Espargaro sukses meraih kemenangan bersejarah di Sirkuit Termas de Rio Hondo awal bulan lalu. Podium tertinggi ini perdana bagi Aprilia, termasuk untuk sang pembalap yang telah berkarier pada kelas premier sejak 2009 silam.

Dengan kemenangan itu, Aprilia mengumpulkan empat poin konsesi. Ini mencakup satu poin hasil finis ketiga di Silverstone 2021. Regulasi menyatakan, jika pabrikan menyentuh enam poin, maka akan kehilangan konsesi.

Adapun, dua poin kemudian didapatkan skuad besutan Massimo Rivola saat Espargaro berhasil mengklaim dua kali podium ketiga dalam balapan di Portimao, serta perlombaan Jerez yang digelar Minggu (1/5/2022) hari ini.

Berita Terkait :  MotoGP: "Orang Jepang Sadar Mereka Harus Mengubah Sistem Mereka"

Tabel Rincian Aprilia Kehilangan Konsesi MotoGP:

Sistem konsesi mulai diperkenalkan Asosiasi Pabrikan MotoGP (MSMA) pada 2015, dengan penerapannya musim 2016. Hal ini dilakukan dalam upaya menyeimbangkan level kekuatan para partisipan.

Pabrikan yang memiliki konsesi diuntungkan jatah sembilan mesin semusim, tidak terkena pembekuan pengembangan mesin (engine freeze), enam wildcard, hingga diperbolehkan menurunkan pembalap pabrikan pada tes resmi.

Konsesi diberikan kepada pabrikan yang belum berhasil meraih kemenangan atau podium, memungkinkan untuk mengejar ketinggalan, atau setidaknya bisa mengimbangi level performa mapan Yamaha, Honda, Ducati dan Suzuki.

Perincian poin konsesi, yakni tiga (3) poin untuk kemenangan, kemudian dua (2) poin atas podium kedua, serta satu (1) poin dari hasil finis ketiga. Jika pabrikan mengantongi enam (6) poin konsesi, maka mereka bakal kehilangan konsesi pada musim berikutnya.

Berita Terkait :  Rossi tak bisa sembunyikan rasa dendam dengan para rider Spanyol

Sebelumnya pada 2020, Komisi Grand Prix mengubah aturan sistem konsesi. Perubahan sebagai konsekuensi dari berkurangnya jumlah balapan karena pandemi Covid-19.

Beberapa hal yang diubah, antara lain bahwa selama musim 2020, konsesi hanya bisa hilang, tetapi tidak bisa diperoleh.

Regulasi saat ini berlaku untuk waktu hilangnya konsesi. Itu artinya, semua poin konsesi yang diperoleh selama 2020 oleh pabrikan akan memiliki validitas selama dua tahun.

Perihal hilangnya konsesi ini, Aprilia tidak akan lagi mendapat jatah alokasi mesin sebanyak sembilan (9) selama satu musim. Juga terkena pembekuan pengembangan mesin (engine freeze), tak bisa menurunkan pembalap pabrikan dalam tes resmi, serta kehilangan enam wildcard.

Sebelum berlomba MotoGP Spanyol, Espargaro telah menyatakan, bahwa dia rupanya lebih suka jika Aprilia kehilangan konsesi. Sebab, dirinya merasa siap bertarung di kejuaraan dunia Grand Prix secara adil tanpa bantuan.

Berita Terkait :  Gresini Minta Ducati Dukung Penuh Enea Bastianini

“Mungkin beberapa engineer di Noale lebih punya perhatian dibandingkan saya. Namun, saya tidak suka konsesi,” tuturnya.

“Saya tidak bodoh. Saya tahu bahwa sistem ini membantu kami, tapi saya tidak suka itu sama sekali. Saya kira sudah ditunjukkan bahwa saya berkendara pada level sangat bagus, dan Aprilia RS-GP juga memiliki level bagus.

“Jika kami tidak berada pada level bagus, akan mustahil mendapat hasil ini. Jadi dari sekarang, saya kira kami punya basis bagus dan saya harap di Jerez, kami kehilangan konsesi.”

Related posts