Marc Marquez: Semua Menjadi Lebih Sulit Sekarang

Marc Marquez memprediksi perjalanannya menuju podium MotoGP Spanyol masih relatif terjal. Pembalap Repsol Honda itu mulai berdamai dengan kesulitan yang dialami.

The Baby Alien harus berjibaku di Sirkuit Jerez, Jumat (29/4/2022). Ia mengalami crash beruntun dalam latihan bebas, sehingga catatan waktunya ada di grup bawah tabel.

Berkat bantuan para mekanik, Marquez bisa memperbaiki pace RC213V sehingga membukukan waktu tercepat keempat pada FP3 dan lolos langsung ke kualifikasi kedua. Ia mempertajam torehannya, 1:37,145, dan mengamankan posisi start dalam balapan.

Itu adalah best lap keduanya dalam kualifikasi musim 2022, setelah MotoGP Qatar. Marquez yakin kalau balapan kali ini sangat sulit.

“Saya sangat gembira dengan bagaimana itu berlangsung karena saya mencoba bertahan hari ini, mengikuti beberapa pembalap dan mendorong sampai batas dan juga mencoba menemukan ritme sendiri,” ucapnya dikutip dari rilis Honda.

“Tapi, kami jauh dari podium, bagaimana pun mulai dari posisi kelima kaan sangat membantu balapan tapi saya memprediksi itu akan sulit.”

Berita Terkait :  Pembalap mengatakan MotoGP sekarang 'membosankan' dan menyalip tidak mungkin

Rider 29 tahun itu ingin meminimalisir bergerak di belakang pembalap lain untuk mendapat slipstream. Pasalnya, ia menemukan bahwa langkah tersebut justru merugikan pada aspek tertentu.

“Ya, mengikuti pembalap lain untuk satu lap membuat Anda mendapat keuntungan pada area tertentu, tapi juga menimbulkan masalah di area lain,” Marquez menjelaskan.

“Di masa lalu, itu sebaliknya. Orang-orang yang melihat roda saya. Saya akan menyukai kalau sebaliknya tapi sekarang, saya mencoba menemukan sesuatu.”

Marquez sudah siap kalau belum dapat kesempatan menginjak podium edisi kali ini. Pemilik enam titel MotoGP itu realistis dengan targetnya.

“Saya berada di peringkat ke-20 di sini kemarin (FP hari pertama) dan di Portimao saya kehilangan 15 detik dari pemenang. Memang Anda harus berpikir positif, tapi pada saat yang sama, Anda mesti mengeluarkan yang terbaik setiap hari,” ujarnya dikutip dari Speedweek.com.

“Besok, kami dapat finis kelima, keenam atau ketujuh jika kami dapat melakoni balapan bagus. Tentu saja, saya ingin mengatakan bahwa kami mampu berjuang untuk podium.

Berita Terkait :  Track ride Ducati Panigale V4 S, ulasan - Pendahuluan

“Masa lalu adalah masa lalu. Semua lebih mudah di masa lalu. Sekarang, kami harus menyesuaikan dengan tema saat ini. Semua menjadi sulit sekarang…”

Di sisi lain, Marc Marquez mengakui bahwa perkembangan RC213V tak sebagus versi 2021. Bahkan, boleh dibilang mengalami kemunduran.

“Ya, tapi saya tidak mau kecewa. Motor baru sebuah perubahan besar. Namun, saya menyetujuinya ketika baru dibuat,” ungkapnya.

“Pada saat yang sama, memang benar bahwa semua menjadi lebih alami dan jelas pada motor sebelumnya. Itu motor yang sama sejak 2013, dengan sedikit-sedikit evolusi. Namun pada dasarnya, karakteristik tetap sama selama bertahun-tahun.

“Sekarang, ada perbedaan besar dari masa lalu. Juga insinyur Honda berusaha memahami banyak hal. Pol Espargaro punya gaya balap beda sehingga mungkin ia bisa mengendalikan motor baru lebih baik ketimbang saya. Itu mungkin saja sama dengan yang dia naiki di KTM bertahun-tahun.”

Berita Terkait :  Lirik Raul Fernandez, Petronas SRT Enggan Bayar Klausul Pelepasan ke KTM

Marquez menegaskan perlu menambah wawasan untuk memperluas gaya balap sehingga dapat memacu motor lebih kencang lagi dan menjangkau podium.

“Tahun lalu, saya menang tiga Grand Prix. Saya seharusnya bisa menang lagi di Austin musim ini…Sachsensring akan tiba dan saya menang di Misano pada 2021 karena Francesco Bagnaia crash. Untuk ini, saya mencetak podium di Aragon,” ia mengenang.

“Ketiganya adalah sirkuit yang berlawanan arah jarum jam, kecuali Misano. Di Austin, saya selalu kencang. Itu sama seperti Takaaki Nakagami di Jerez. Kapan pun kami datang kemari, dia selalu memimpin, kemudian dia kencang.

“Tapi, tidak banyak yang terlihat darinya di Grand Prix pertama. Itu artinya, saya harus meningkatkan gaya balap sehingga tidak hanya kencang di Austin. Saya memberi tekanan kepada diri sendiri untuk mengetahui bagaimana kami dapat meningkat.”

Related posts