Lima kali juara dunia, Jorge Lorenzo, kini telah masuk dalam Hall of Fame dalam seremoni di Sirkuit Jerez, Spanyol, Sabtu (30/4/2022).
Sejak memutuskan pensiun pada 2019, Dorna Sports berencana menobatkan Spaniard sebagai Legenda MotoGP. Tetapi pandemi Covid-19 memaksa promotor kejuaraan dunia Grand Prix menunda acara penobatan.
Selama dua musim beruntun, 2020 dan 2021, Lorenzo pun harus sabar menunggu kapan kontribusinya terhadap balap motor paling bergengsi di dunia itu untuk akhirnya mendapat pengakuan resmi.
Seiring dengan mengendurnya pembatasan, Dorna Sports akhirnya menggelar seremoni penobatan yang berbarengan dengan Grand Prix Spanyol akhir pekan ini. Lorenzo sekarang sudah sah bergelar seorang Legenda MotoGP.
Melakoni debut di kelas 125cc pada 2002 silam, nama Lorenzo mulai mencuri perhatian. Musim 2005, dia promosi ke kategori 250cc, dan sukses menyabet gelar juara dunia 2006 serta 2007.
Kiprahnya dalam MotoGP dimulai pada 2008. Kala itu, Lorenzo dipasangkan dengan Valentino Rossi oleh Yamaha. Selama jadi rekan setim The Doctor, X-Fuera kerap menghiasi pemberitaan, lantaran rivalitas yang tercipta.
Rasanya sudah tak terhitung berapa kali Lorenzo dan Rossi terlibat perang kata-kata, atau duel panas saat beradu kecepatan di lintasan. Namun sekarang, keduanya telah berhubungan sangat baik satu sama lain.
Musim 2016 menandai akhir kebersamaan Lorenzo dengan Yamaha. Memutuskan pindah ke Ducati pada 2017, #99 awalnya menemui jalan terjalan. Tapi dia lalu mampu mencetak tiga kemenangan sepanjang 2018.
Dua tahun memperkuat pabrikan Borgo Panigale, Lorenzo hijrah ke Repsol Honda Team. Setelah musim yang lebih berat, dipenuhi banyak perjuangan melawan cedera, pria asal Mallorca itu memilih gantung helm akhir 2019.
“Saya tiba di sini 20 tahun yang lalu, di trek ini untuk melakukan debut saya, dan saya masih berusia 14 tahun,” tutur Lorenzo dalam konferensi pers istimewa.
“Jadi, saya pergi menonton di beberapa tikungan dengan skuter dan saya melihat orang-orang seperti (Lucio) Cecchinello, (Noboru) Ueda, (Arnaud) Vincent, (Dani) Pedrosa, (Manuel) Poggiali sedang berkendara.
“Bagi saya, mereka adalah pahlawan. Dan saya melihat mereka berkendara dengan sangat agresif dan cepat, sehingga saya bertanya-tanya apakah suatu hari nanti saya bisa mencapai level itu.”
Seremoni penobatan Lorenzo sebagai Legenda MotoGP dihadiri ibundanya, Maria Guerrero. Sementara dari mantan rekan-rekannya sesama pembalap, tampak sosol Marc Marquez, Fabio Quartararo, Jack Miller serta Dani Pedrosa.
Sepanjang karier mengesankannya, Lorenzo mengoleksi 68 kemenangan serta naik podium sebanyak 152 kali. Ditambah dua titel 250cc, dia juga memiliki catatan kemenangan bersama dua pabrikan berbeda di kelas MotoGP.
Lorenzo bergabung dengan nama-nama yang masuk dalam Hall of Fame, antara lain Valentino Rossi, Giacomo Agostini, Mick Doohan, Geoff Duke, Wayne Gardner, Mike Hailwood, Daijiro Kato, Eddie Lawson, Anton Mang, Angel Nieto, Wayne Rainey, Phil Baca, Jim Redman, Kenny Roberts, Kenny Roberts Jr, Jarno Saarinen, Kevin Schwantz, Barry Sheene, Marco Simoncelli, Freddie Spencer, Casey Stoner, John Surtees, Carlo Ubbiali, Alex Crivillé, Franco Uncini, Marco Lucchinelli, Randy Mamola, Kork Ballington , Dani Pedrosa, Stefan Dorflinger, Jorge ‘Aspar’ Martinez, hingga mendiang Nicky Hayden.
“Sekarang, saya diberi kehormatan menjadi Legenda MotoGP dari Dorna, dari Carmelo (Ezpeleta, CEO), yang selalu memperlakukan saya dengan sangat baik, dan ini berarti lebih dari Kejuaraan yang saya menangi,” ucap Lorenzo.
“Karena semua Legenda MotoGP adalah Juara yang hebat, tapi tidak semua Juara bisa disebut sebagai Legenda. Jadi, saya sangat bangga menjadi bagian dari grup yang luar biasa ini, nama-nama ini.
“Saya sangat beruntung, sangat bersyukur memiliki kehidupan yang saya miliki berkat MotoGP.”