Enea Bastianini: Ducati Janjikan Paket Lengkap pada 2023

Setelah menyelesaikan hari pertama latihan bebas GP Spanyol di posisi kedua secara keseluruhan, pembalap Gresini Racing Enea Bastianini mengaku sudah dapat tawaran menggiurkan dari Ducati.

Enea Bastianini menutup latihan bebas hari Jumat Grand Prix Spanyol di P2. Namun, ia tidak puas karena ban soft menutupi masalah Desmosedici GP21 miliknya dengan kompon medium, yang akan digunakan dalam balapan.

Suasana pengujung Jumat (29/4/2022) tampak kurang cocok dengan posisi kedua waktu lap kombinasi yang ditempati Bastianini. Di Sirkuit Jerez sebenarnya tidak ada percikan seperti biasa pada motornya.

Meski lewat time attack La Bestia bisa menempati P2, sang pembalap terlihat kesulitan memanfaatkan potensi Desmosedici GP21 miliknya dengan ban medium, yang akan digunakan dalam race Minggu.

Kabar baiknya, pergelangan tangan yang sakit usai crash di GP Portugal tidak memberi Bastianini banyak masalah, walaupun akan ada pekerjaan untuk mencoba meningkatkan kecepatannya jelang balapan.

Berita Terkait :  Fabio Quartararo Masih Gugup Saat Bertemu Valentino Rossi

“Sensasi yang saya rasakan cukup baik. Paginya saya merasakan sedikit nyeri di pergelangan tangan, tapi sore hari saya minum obat penghilang sakit and itu jauh lebih baik. Kendati di sini kami harus sedikit melakukan modifikasi dibandingkan trek lain di mana kami langsung merasa bagus, tetapi itu cocok,” ujar La Bestia.

“Saya lebih tenang, saya menemukan feeling cukup cepat, jadi saya lebih santai. Di Portimao saya sedikit lebih gugup daripada biasanya, juga karena kondisi cuacanya, dan itu membuat saya menjadi gugup.”

Anomali di Jerez adalah biasanya race pace adalah titik kuat Bastianini, tetapi kali ini segalanya lebih baik dalam time attack. Hanya saja, itu terjadi karena ban lunak tampaknya menutupi kekurangan motornya.

“Hari ini, anehnya, saya jauh lebih cepat dengan ban time attack (soft) daripada medium. Dalam sudut pandang tersebut, kami membuat beberapa kemajuan selama sesi, jadi di paruh kedua berjalan lebih baik,” tutur Bastianini.

Berita Terkait :  Presiden Jokowi Berharap Pembalap Tampil Terbaik di MotoGP Indonesia

“Masalahnya adalah itu kurang dalam segi daya cengkeram (grip) pada sentuhan pertama gas, tetapi hal tersebut hilang dengan ban soft dan inilah yang membantu saya meningkat seiring sesi berjalan.

Dry lap tak bekerja sempurna, namun waktunya masih baik. Dengan ban medium, saya bekerja keras, karena saya merasakan drop dan sulit memaksimalkan motor. Singkatnya, saya tidak dapat berkendara dengan cara sendiri.”

Terlepas dari kecepatan luar bisa yang ditunjukkan Desmosedici GP22 milik pembalap tim utama Ducati Francesco Bagnaia, La Bestia tidak takut telah tiba dipersimpangan antara kinerja motor baru dan GP21.

“Pecco (Bagnaia) sudah kuat di sini, bahkan ketika tes, jadi mereka sudah punya data dan referensi juga dengan motor anyar. Saya tidak tahu apakah dia mendapat pembaruan untuk balapan ini, tetapi motor sangat mirip,” ucapnya.

Berita Terkait :  Jeremy McWilliams: “Mereka menghukum pembalap MotoGP karena mencoba balapan” | MotoGP

Akhirnya, Enea Bastianini juga berbicara mengenai masa depannya, menjelaskan jika dualisme dengan Jorge Martin (Pramac Racing) untuk mendapatkan tempat di tim pabrikan Ducati tidak mengganggunya.

Ini tidak lepas dari janji penting yang sudah diberikan brand Italia tersebut untuknya pada musim depan, bahkan jika masih ada beberapa detail yang harus diselesaikan. Fokusnya adalah menyelesaikan 2022 sebaik mungkin.

“Itu (soal kans promosi ke tim utama Ducati) tidak mengganggu saya, lebih seperti karena saya tidak memikirkannya dan saya fokus pada kejuaraan tahun ini. Yang pasti, Ducati sudah menjamin saya paket lengkap untuk tahun depan. Jadi dari sisi itu saya sudah tenang,” tuturnya.   

“Kami masih memiliki beberapa hal untuk dibicarakan, tetapi saya senang dengan motor ini, jadi akan sangat disayangkan jika harus pergi (dari Ducati), meskipun kondisinya harus benar-benar jelas.”

 

Related posts