Pembalap Monster Energy Yamaha Franco Morbidelli berbicara soal masalah dengan M1 2022, mengapa kinerjanya berbeda dibanding Fabio Quartararo dan pembagian tugas dalam tim.
Sementara juara dunia bertahan MotoGP Fabio Quartararo sukses meraih kemenangan pertama musim ini dengan meyakinkan di Portimao, Franco Morbidelli hanya bisa bertarung di baris tengah, finis P13.
Hasil balapan Grand Prix Portugal akhir pekan lalu itu terasa pahit bagi pembalap Italia berdarah Brasil tersebut. Ia sudah berada di urutan ke-11, akhirnya menyerah dari dua kompatriotnya Andrea Dovizioso (WithU Yamaha RNF) serta Luca Marini (VR46 Racing Team), yang masing-masing finis P11 dan P12.
Dalam lima balapan MotoGP 2022 yang telah bergulir, hasil terbaik Franky, sapaan Morbidelli, adalah P7 Grand Prix Indonesia di Sirkuit Mandalika. Ia kini ada di peringkat ke-15 klasemen, terpaut 52 angka dari Quartararo, yang berhasil mengambil alih posisi puncak berkat kemenangan impresifnya di Portimao.
Salah satu faktor yang menyebabkan Morbidelli belum tampil maksimal adalah karena masih kesulitan menguasai motor baru Yamaha. Morbidelli memiliki pemikirannya sendiri tentang prototipe M1 2022.
“Motornya sekarang lebih bertenaga daripada motor lama saya, ditambah lagi itu memiliki potensi rem yang lebih baik. Namun, saat ini, pengaturan dasar tidak tepat bagi saya. Kami masih perlu menemukan cara terbaik untuk melaju lebih cepat,” ujar Franky dikutip dari Speedweek.
Impian runner-up MotoGP 2020 tersebut adalah bisa mengendarai M1 2022 seperti yang dilakukan di atas motor lamanya, mesin dengan spek 2019. Yang pasti, Morbidelli terus bekerja untuk menguasainya.
“Saya harus mampu mengendarai motor ini seperti yang lama dengan tetap menjaga kelebihan mesin baru. Kami bisa membuat langkah maju di setiap latihan untuk melakukannya,” sang rider menuturkan.
Sebagai pengingat, pada musim 2020, Franco Morbidelli, seperti Quartararo, berhasil memenangi tiga Grand Prix, dan keluar sebagai runner-up bersama tim satelit Yamaha, Petronas SRT, serta motor 2019.
“Saya tahu masalahnya saat ini dan juga dapat menjelaskan, menunjukkan serta menyajikan mengapa waktunya tidak datang. Tetapi saya tak bisa memberi tahu teknisi apa yang harus mereka lakukan untuk memperbaiki dan memecahkan masalah,” kata Franky.
“Saya bukan teknisi. Saya tidak bisa membantu di sana. Namun, saya tahu titik-titik di mana kami harus meningkatkan diri,” pembalap yang baru mampu membukukan 17 poin tersebut menambahkan.
Franco Morbidelli tentu berharap dirinya bisa membuat progres pada balapan selanjutnya, Grand Prix Spanyol, di Sirkuit Jerez, akhir pekan nanti. Di sana, ia sukses meraih podium ketiga tahun lalu.