Pedro Acocta Minta Race Direction Lebih Fleksibel

Pembalap Red Bull KTM Ajo, Pedro Acosta, meminta Race Direction lebih fleksibel dalam menerapkan aturan pada situasi sulit.

Acosta gagal menyentuh garis finis, setelah terlibat dalam insiden kecelakaan dalam perlombaan di Sirkuit Algarve, Portimao, akhir pekan lalu.

Lebih dari 10 pembalap terjatuh di Tikungan 2, lantaran hujan deras tiba-tiba mengguyur lintasan. Menyebabkan pilot-pilot kehilangan grip karena memakai ban slick.

Regulasi menyatakan bahwa pembalap yang berhak melakukan restart memiliki waktu lima menit untuk mencapai pit, dan mereka harus kembali tanpa mengambil jalan pintas.

Itu mencegah sang rookie untuk berpartisipasi dalam restart, seperti 12 pembalap lain yang terpaksa keluar perlombaan Moto2 Portugal.

Hal ini pernah terjadi ketika Marco Bezzecchi terlibat insiden. Ia kembali ke pit dengan motor, tetapi mekanik dengan sigap membenahi motornya hingga dapat melanjutkan balapan.

Berita Terkait :  Aleix Espargaro dijagokan bakal jadi juara ke-10 MotoGP 2016

Sayangnya, situasi yang sama tak terjadi pada Acosta. Spaniard tidak memiliki waktu yang cukup untuk kembali ke garasi, dan mekanik tim pun tidak memperbaiki motor.

“Jujur, saya tidak mengerti apa-apa. Kalau hujan sejak lap pemanasan, dua lap kemudian atau dua lap sebelum trek basah. (Namun) ini seperti mandi shower, kalau tidak mengeceknya, ya tidak akan basah,” kata Acosta kepada DAZN.

“Saya kira setelah kecelakaan seperti itu mereka (Race Direction) seharusnya sedikit lebih fleksibel, karena kalau hanya satu yang terjatuh, saya memahaminya.

“Tapi, di kejadian ini ada lebih 10 motor. Satu terbakar, motor mengalami kerusakan besar dan itu situasi yang tidak dapat dikendalikan oleh siapa pun.

“Jika seseorang melihat motor terbakar dan melihat yang lainnya tergeletak di sampingnya, mereka tidak akan pergi untuk mengambil motor mereka.

Berita Terkait :  Pilihan NFL, prediksi NBA, dan taruhan terbaik NHL untuk Sabtu, 7 Januari

“Mereka setidaknya akan melihat apa yang mereka coba lakukan. Seharusnya aturan fleksibel dalam momen seperti itu, karena itu bukan kesalahan pembalap, ini akibat situasinya. Saya harap semua pembalap baik-baik saja, itu sudah cukup.”

Pedro Acosta mengatakan, saat itu trek tidak seluruhnya basah. Tapi ada beberapa titik di mana itu membuat para pembalap sangat kesulitan, terutama dengan ban slick.

“Trek basah, tidak dari awal. Tetapi setelah beberapa lap, itu ada di beberapa titik, seperti Tikungan 7, sedangkan yang lainnya tidak,” ujarnya.

“Tapi itu adalah sesuatu yang tidak dapat Anda kendalikan. Ya, ada bendera yang memberitahu Anda trek basah. Tetapi menembuh lap 1 menit 45 detik, seperti yang kami lakukan di sana, banyak hal bisa terjadi. Terlalu mengejutkan kami semua baik-baik saja.”

Berita Terkait :  Lima pembalap MotoGP yang paling terkesan dan kecewa sejauh ini di tahun 2023 | MotoGP

Acosta pun berharap Race Direction bisa lebih fleksibel untuk memberi kesempatan kepada pembalap yang kembali pit melewati waktu yang ditentukan. Pasalnya, insiden merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindarkan.

Terlepas dari itu, juara dunia Moto3 2021 tersebut memuji para mekanik yang bekerja keras mempersiapkan motor dalam waktu singkat.

“Para pahlawan akhir pekan ini adalah para mekanik, karena Augusto (Fernandez) telah tiba sedikit lebih awal dari saya. Saya tiba sedikit lebih lambat di trek dan kedua motor sudah siap dua menit sebelum pit lane dibuka,” tuturnya.

“Hari ini saya pikir, dari mereka yang jatuh, bukan kami sebagai pembalap, tetapi tim manusia di belakangnya, telah menunjukkan bahwa itu adalah yang terbaik di seluruh grid, karena mereka memungkinkan dua motor siap untuk melaju.”

Related posts