BabatPost.com-Menginjak usia 35 tahun, M. Taufiq masih menjadi tumpuan Persik Kediri musim depan. Selain ingin terus berkiprah di sepak bola nasional, dia sudah mempersiapkan diri ketika gantung sepatu nanti. Yakni, menjadi pelatih. Lisensi C AFC sudah dikantonginya.
—Farid S. Maulana, Surabaya–
BANYAK yang beranggapan Taufiq sudah habis ketika musim lalu dipinjamkan Bali United ke Persik Kediri di putaran kedua. Dengan usia yang sudah menginjak 35 tahun, banyak yang meragukannya masih bisa bersaing dengan gelandang asing dan lokal yang masih fresh di Liga 1.
Tapi, dia lantas membuktikan dengan 17 kali penampilan dan 1 umpan gol untuk Macan Putih.
Bahkan, untuk musim depan, Taufiq langsung dipermanenkan manajemen Persik. Harapan besar saat ini ada di pundaknya. Selain akan kembali menjadi jenderal lini tengah Persik, pengalamannya diharapkan bisa ditularkan kepada pemain-pemain muda.
Kepada Jawa Pos, pesepak bola yang pernah bermain untuk Persebaya Surabaya dan Persib Bandung itu menuturkan tidak pernah memikirkan soal anggapan dirinya sudah habis. Malah, dia merasa saat ini terlahir kembali bersama Persik.
”Saya belum pernah berpikir selesai. Belum pernah berpikir pensiun. Masih ingin terus bermain sepak bola,” ungkapnya. ”Ya, kalau rezekinya, mungkin saya akan pensiun di Persik,” lanjutnya.
Menurut dia, tidak ada rahasia kenapa masih bisa bersaing di Liga 1 di usia yang tak lagi muda. Taufiq hanya bersikap layaknya pesepak bola profesional.
”Tanggung jawab saja. Latihan yang benar dan selalu nambah latihan sendiri. Itu saja,” ujarnya.
Nah, jika nanti gantung sepatu, persiapan matang sudah dilakukannya. Saat ini Taufiq mengantongi lisensi C AFC. Lisensi yang kelak digunakannya untuk menjadi pelatih.
Selain ingin terus mengambil lisensi hingga A Pro AFC, pria asal Tarakan itu berkeinginan punya SSB sendiri. Mencetak pemain-pemain muda berbakat dan bertanggung jawab seperti dirinya.
Sebelum itu terwujud, ada satu mimpi yang ingin langsung diwujudkannya ketika nanti memang berkecimpung di dunia kepelatihan. Yakni, ingin menempa diri di kompetisi internal Persebaya.
Taufiq ingin melatih salah satu klub internal Green Force, kawah candradimuka yang menempa dirinya saat belia.
Mungkin salah satu harapannya adalah melatih klub yang dulu dibelanya ketika masih berkompetisi di internal Persebaya. Yakni, Fatahillah 354. ”Mudah-mudahan saya bisa dapat ilmu dan memberikan ilmunya untuk usia dini,” harapnya.
Menurut dia, kompetisi internal Persebaya sangat cocok untuk mencari pengalaman bagi pelatih-pelatih di Indonesia. Selain berjenjang dengan sistem kompetisi yang rapi, internal Persebaya banyak diisi pelatih hebat.
Terbukti, banyak pelatih hebat di Indonesia jebolan internal Persebaya. Salah satunya Jacken F. Tiago.
Taufiq ingin meneruskan jejak itu. Dia ingin kelak mendapat banyak ilmu di kompetisi internal Persebaya. ”Doakan saja. Tapi, saat ini saya fokus di Persik dulu. Belum mau pensiun, masih kuat,” ungkapnya, lantas tertawa.