Lorenzo Dorong Jorge Martin Rebut Kursi Skuad Utama Ducati

Juara dunia MotoGP tiga kali, Jorge Lorenzo, berharap Jorge Martin bisa memenangi perebutan kursi tim utama Ducati dengan Enea Bastianini.

Kedua pembalap 24 tahun itu terlibat persaingan sengit sejak pertengahan musim lalu. Hingga akhirnya, rider Pramac Racing itu menggondol titel Rookie of the Year 2021 di atas Ducati Desmosedici GP21.

Martin naik podium empat kali termasuk satu kemenangan dari MotoGP Styria. Sebaliknya, Bastianini tembus tiga besar pada dua kesempatan di Misano.

Kekecewaan yang dialami pembalap Italia tersebut dijadikan bahan bakar untuk mengarungi musim ini. Pindah dari Avintia Esponsorama Racing ke Gresini Racing, yang merupakan habitat lamanya, membuat Bastianini nyaman.

Berita Terkait :  Animoca Brands dan Hex Trust meluncurkan usaha patungan dompet kustodian yang berpusat pada NFT

Ia pun mendapatkan Desmosedici GP21 yang ternyata lebih mumpuni daripada edisi terbaru. Hal ini membuat La Bestia melesat ke puncak klasemen MotoGP 2022.

Bastianini mengoleksi dua kemenangan, sebaliknya Martin bertengger di peringkat ke-10 karena dua kali retired dan sekali jadi runner-up di Termas de Rio Hondo, Argentina.

Rivalitas dan talenta mereka membuat Ducati menyodorkan kontrak. Musim ini jadi pembuktian siapa yang terbaik, sekaligus membuka jalan ke tim utama. Kursi yang dihuni Jack Miller menjadi sangat panas dan diincar pembalap lain yang bernaung di bawah payung skuad Borgo Panigale.

Berita Terkait :  Jorge Lorenzo Debut Mobil: Ini Lamborghini Urus S

Lorenzo berharap kompatriotnya yang bisa mengamankan satu slot Ducati. “Sungguh sulit. Bagi saya, Martin sudah ada di tim ofisial. Mereka sudah merekrutnya. Tapi, saya salah dan posisi itu masih terbuka untuk diperebutkan,” ujarnya kepada Motorsport.com Italia.

“Jika tidak seperti itu, maka akan berat karena sekarang Bastianini berkendara dengan luar biasa, tanpa kesalahan, dua kemenangan, memimpin klasemen. Saya harap Martin yang sudah teken kontrak karena kalau tidak, itu akan berat baginya.”

Pria yang pernah memperkuat Ducati pada 2017-2018 itu berkomentar tentang kemunduran Francesco Bagnaia. Runner-up MotoGP 2022 tersebut bertengger di peringkat ke-12 klasemen.

Berita Terkait :  Tom Sykes mengakhiri musim BSB, kembalinya World Superbike muncul

“Apa yang salah dengan Pecco adalah motornya. Pada 2022, untuk alasan apa pun, ini sangat rumit dan setiap orang menderita. Pecco menghadapi lebih banyak masalah daripada Miller dan Martin,” katanya.

Lorenzo mencicipi balap mobil dan berkompetisi di Porsche Carrera Cup. Pembalap Spanyol yang kini alih profesi jadi komentator itu, menceritakan pandangannya.

“Ini sangat penting, tantangan sulit. Setelah 30 tahun naik motor, berubah ke roda empat tidak mudah, Melakukannya dengan cara lain akan mustahil. Ini sulit, tapi kelihatannya cukup kompetitif. Itu tujuan setelah bersenang-senang,” tuturnya.

Related posts