Darryn Binder Siap Lanjutkan Progres di MotoGP

Sempat dipandang sebelah mata, Darryn Binder kini di baris terdepan untuk meraih gelar rookie terbaik MotoGP 2022 bersama Marco Bezzecchi. Rider RNF Yamaha itu mulai mampu membuktikan diri.

Sebelum musim 2022 bergulir, Darryn Binder dianggap sebagai outsider MotoGP. Datang langsung dari Moto3, di mana ia hanya meraih satu kemenangan dan P7 sebagai posisi terbaik di klasemen akhir, promosinya ke RNF Racing Team, tim satelit Yamaha, memicu perdebatan.  

Karena latar belakang itu pula, banyak yang meyakininya akan terpuruk di dasar klasemen MotoGP. Namun, secara mengejutkan, adik dari rider Red Bull KTM Factory Racing Brad Binder tersebut melakoni debut yang cukup impresif. Ia mencetak enam poin setelah empat balapan.  

Binder menempati peringkat ke-19 klasemen, hanya satu tingkat di belakang Marco Bezzecchi (VR46 Racing Team), yang kini memimpin perburuan titel Rookie of The Year MotoGP 2022, dengan raihan tujuh poin.

Binder bukan hanya mengungguli sesama rookie, yakni duo Tech3 KTM, Remy Gardner dan Raul Fernandez, serta Fabio Di Giannantonio (Gresini Racing), tetapi juga rekan setimnya yang sarat pengalaman, Andrea Dovizioso. Runner-up MotoGP 2017-2019 itu baru dapat tiga poin.

Berita Terkait :  Pilihan MLB dan prediksi sepak bola Piala Emas CONCACAF untuk hari Rabu

Performa terbaik sejauh ini diperlihatkan Binder dalam Grand Prix Indonesia di Sirkuit Mandalika. Dalam balapan basah tersebut, ia berhasil finis di urutan ke-10. Ketika itu, ia unggul 11 detik dari rookie lainnya.

Kemudian di GP Amerika, meski sempat mengalami masalah teknis di pengujung balapan, rider 24 tahun ini mampu melewati checkered flag. Hingga kini Binder belum pernah kecelakaan selama race, bertolak belakang dengan yang ditakuti banyak pihak karena ia sering crash di Moto3.

Babak baru MotoGP 2022 akan dimulai akhir pekan depan dengan Grand Prix Portugal, putaran pertama di Eropa dan di sirkuit yang lebih familier untuk para pembalap. Sebelum fokus ke sana, Darryn Binder punya penilaian cukup positif terhadap empat balapan awal di luar Benua Biru.

Berita Terkait :  Alami Crash, Pol Espargaro Mungkin Lewatkan Race MotoGP Valencia

“Sejujurnya, ada pasang-surut. Setelah beberapa balapan, ekspektasi berubah dan tentunya juga dengan saya. Awalnya saya tahu akan mampu melakukannya, tetapi di Qatar saya benar-benar melakukannya. Saya mampu bersaing dan di Mandalika saya tampil sangat baik,” tutur Binder.

“Saya secara logis berharap berada di sana pada race berikutnya dan itu ternyata tidak mudah, kadang-kadang saya kesulitan. Argentina adalah akhir pekan yang aneh, dengan jadwal hanya Sabtu-Minggu dan kecepatan sangat lambat saat balapan. Sementara Austin sangat menuntut fisik.

“Jadi saya benar-benar berharap bisa mengubah situasi setelah kami kembali ke Eropa, di trek yang lebih familier, lebih normal, menurut saya. Portimao masih trek yang agak sulit, tetapi ketika kami ke Jerez, di mana saya mengendarai motor MotoGP pertama kali, saya yakin bisa berprogres.”

Terlepas dari kesulitannya di trek GP Amerika, Circuit of The Americas (COTA), yang menyulitkan banyak pembalap dengan tuntutan teknis dan fisiknya, Binder menganggap itu pengalaman yang bermanfaat.

Berita Terkait :  MotoGP: Hasil Balap Sprint Dari Circuito De Jerez (Diperbarui) - Roadracing World Magazine

“Walau saya kesulitan, saya pikir ada banyak hal yang saya lakukan dengan baik dan saya berada dekat dengan pembalap lain. Jadi saya merasa berada di jalur tepat untuk mencari cara meraih poin,” katanya.

Berada di atas juara dunia serta runner-up Moto2, Gardner dan Fernandez, tentu saja jadi pencapaian yang signifikan bagi seorang pembalap yang sebelumnya tidak pernah bersaing di kelas intermediate.

Kendati mengakui bahwa promosi ekspresnya ke MotoGP adalah sebuah langkah besar, Darryn Binder mengatakan tak ada tekanan yang dihadapinya. Ini turut membantunya bisa tampil lebih leluasa di trek.

“Menyenangkan untuk tidak memiliki tekanan apa pun. Saya merasa satu hal yang perlu saya lakukan adalah bisa terus membuat kemajuan,” kata Binder tentang fokusnya pada musim debut di MotoGP.

 

Related posts