Raihan buruk di Austin tidak lantas mengurangi ambisi Aleix Espargaro untuk bisa meraih gelar MotoGP. Rider Aprilia ini tahu bahwa dirinya jauh lebih baik dibanding musim lalu dan sudah sempat memimpin klasemen.
Dari sukacita atas kemenangan bersejarah hingga rasa frustrasi akibat finis P11, Aleix Espargaro dengan cepat menemukan alasan untuk melupakan performa buruk di GP Amerika, akhir pekan lalu.
Bahkan, jika layout trek Circuit of The Americas (COTA) tak sesuai gaya berkendaranya atau karakteristik motor Aprilia, Espargaro sadar penurunannya di klasemen juga karena efek persaingan yang harus dihadapi di MotoGP.
“Itu adalah contoh betapa sulitnya kejuaraan. Hanya seminggu yang lalu (di Argentina) saya memimpin hampir di setiap sesi, menang dari pole position, tetapi akhir pekan ini benar-benar berbeda,” ujarnya kepada MotoGP.com sebelum meninggalkan Austin.
Sementara MotoGP 2022 menawarkan hierarki yang sangat tidak stabil di awal musim, race GP Amerika secara khusus telah melampaui batas. Faktanya, Espargaro, yang berharap finis P6 klasemen, tertinggal 12,9 detik dari pemenang, Enea Bastianini.
Pembalap Aprilia Racing itu tahu bahwa tingkat persaingan yang tinggi di MotoGP saat ini membuat sulit untuk menjaga level performa, apalagi hanya dua rider yang DNF di COTA, Alex Marquez dan Marco Bezzecchi.
“Meski treknya sangat sulit dan banyak kecelakaan di Moto2, ini MotoGP, orang-orang tidak melakukan banyak eror. Sirkuit ini yang terburuk bagi saya dan Aprilia. Saya sangat menderita,” tutur Espargaro.
“Saya mencoba segalanya selama akhir pekan. Saya berusaha memahami bagaimana menjadi cepat dengan menganalisis data rekan setim saya (Maverick Vinales) dan menonton banyak video, tetapi itu sulit.
“Setelahnya, terus terang, saya harus mengatakan saya puas karena level yang kami tunjukkan jauh lebih baik dari tahun lalu,” pembalap kebangsaan Spanyol tersebut menambahkan.
Apa yang dijaga oleh Aleix Espargaro adalah membatasi kerusakan dengan terus berjuang meraih poin. Kendati turun ke peringkat ketiga klasemen, ia sudah mengoleksi 50 angka sejauh ini, dan itu sudah terlihat bagus.
“Saya mencetak beberapa poin bagus untuk kejuaraan. Ini akan jadi masalah konsistensi, tetapi kami berada di urutan ketiga dan hanya dalam empat balapan saya telah mencetak hampir setengah poin tahun lalu. Jadi secara keseluruhan saya puas,” ujarnya.
“Saya memenangi balapan sebelumnya dan kemudian finis di urutan ke-11, jadi jelas saya tidak bisa senang. Wajar jika merasa kecewa setelah balapan seperti itu. Namun, pada akhirnya ada 21 balapan dan kami harus konsisten.
“Kami tahu betapa penting untuk finis di zona poin. Itu adalah balapan yang sulit, tetapi saya mencetak angka, kami ada di P3 klasemen dengan 50 poin, hanya tertinggal 10 angka dari pemuncak. Jadi, saya puas dengan tahap awal kejuaraan.”
Sejak awal musim, pemimpin klasemen terus mengalami perubahan dan belum ada yang mencatatkan keunggulan lebih dari tujuh poin di puncak. Setelah hasil mengecewakan di Amerika, Espargaro akan berusaha lagi meraih hasil bagus di dua race berikutnya di Portimao dan Jerez.