TIDAK semua legenda klub pergi di Liga 1 musim mendatang. Seto Nurdiantoro yang musim lalu menangani PSIM Jogjakarta kembali menukangi PSS Sleman, klub yang dibawanya promosi ke strata teratas pada musim 2019.
Apa yang membuat Anda mantap kembali ke PSS?
Tahun ini saya memang ingin melatih tim Liga 1. Sebenarnya ada beberapa tawaran lain. Cuma, mungkin pertimbangan keluarga. Jadi, saya berlabuh ke PSS.
Apa sudah menganggap PSS sebagai rumah?
Saya lebih melihat semuanya dengan cara profesional saja.
Musim 2019, Anda membawa PSS finis di posisi kesembilan. Bagaimana musim ini?
Secara pribadi, saya tidak bisa menjamin bahwa tim ini lebih baik dari tahun lalu.
Tapi, saya punya keyakinan jika orang-orang yang ada di PSS memiliki niat serta kemauan untuk maju, saya pikir itu akan terwujud.
PSS belum agresif di bursa transfer. Apakah itu berpengaruh untuk persiapan?
Permulaan awal memang berpengaruh. Namun, kami tetap optimistis bisa berada di posisi yang bagus ketika masuk garis finis. Ibarat balapan motor, kami memulai di posisi yang tidak bagus, tapi yang paling penting finisnya meraih posisi bagus.
Apa kriteria pemain yang bakal direkrut?
Kami akan memilih pemain yang memiliki karakter sesuai dengan kebutuhan tim di musim depan. Karena setiap musim memiliki tantangan yang berbeda sehingga tidak bisa menjadi patokan baku.
Bagaimana dengan pemain asing?
Untuk pemain asing pun kriterianya berubah. Dulu saya pernah memprioritaskan (pemain) yang belum pernah bermain di liga Indonesia. Namun, kondisi terus berubah sehingga saya harus beradaptasi dengan hal tersebut.