Podium Moto2 Amerika Tuntaskan Penantian Jake Dixon

Meski hanya finis ketiga di Circuit of The Americas (COTA) akhir pekan lalu, Jake Dixon menilai bahwa hasil itu menggambarkan keseluruhan kerja kerasnya dalam beberapa tahun terakhir.

Saat memainkan debut di kejuaraan dunia Grand Prix pada 2019, Dixon diprediksi bakal jadi salah satu bintang asal Inggris yang bisa berbicara banyak. Tetapi, dia menemukan bahwa persaingan di Moto2 sungguhlah sulit.

Dari 17 balapan yang dihadapinya kala itu, prestasi maksimalnya posisi ke-12. Dixon bahkan mengalami empat kegagalan finis dan dua kali absen lomba, membuatnya tercecer pada peringkat ke-25 klasemen akhir pembalap.

Musim 2020, Dixon tak lagi membela Angel Nieto Team. Dia hijrah ke Petronas Sprinta Racing. Penampilannya nampak menunjukkan peningkatan cukup signifikan. Namun, sang rider lebih banyak berada di barisan belakang.

Berita Terkait :  Kesepakatan sedang diselesaikan untuk Pirelli untuk menjadi pemasok ban Moto2/Moto3 mulai 2024

Dua tahun berpetualang bersama Petronas Sprinta Racing, Dixon kembali ke Angel Nieto Team, yang pada 2022 melakukan rebranding dengan menggandeng pabrikan motor GasGas dan menjadi Aspar Team.

Melakukan persiapan matang sepanjang libur musim dingin, Dixon terlihat begitu berbeda sejak awal kejuaraan dunia Moto2 tahun ini bergulir. Dia berhasil pole position perdana di Sirkuit Mandalika, walau lalu terjatuh saat berjuang podium.

Kegagalan finis itu rupanya tak mengendurkan nyali Dixon. Ketika datang ke Termas de Rio Hondo, pria berusia 26 tahun ini mampu mengamankan finis kelima, yang kemudian dilanjutkan dengan torehan podium ketiga di COTA.

Walau berbau keberuntungan, Celestino Vietti dan Aron Canet crash saat memimpin, Dixon mampu bertahan dari kondisi sulit. Dia akhirnya finis di belakang sang pemenang, Tony Arbolino, serta urutan kedua Ai Ogura.

Berita Terkait :  WorldSBK: Baz Akan Mencoba Membalap Di Assen - Roadracing World Magazine

“Saya tahu ini posisi ketiga, tetapi saya telah bekerja sangat keras untuk ini. Sejujurnya, kawan!” ucapnya melansir laman resmi GasGas Aspar Team.

“Semua jam, semua balapan yang sulit. Ini sulit dan berat selama tiga tahun (terakhir). Dan akhirnya, saya bisa menunjukkan potensi saya. Jika saya (boleh) jujur, dari 10 lap tersisa saya baru saja maksimal.

“Saya tidak mengambil risiko apa pun. Saya tahu saya punya (keunggulan) delapan detik (dengan pembalap) di belakang saya. Saya sedikit berjuang. Mungkin saya bisa bertarung sebentar, tetapi hari ini bukan waktunya.

“Hari ini adalah untuk mendapatkan poin. Dan menurut saya, orang-orang sekarang tahu saya di sini tahun ini dan bisa menjadi ancaman di setiap balapan!”

Berita Terkait :  Mitos atau tren nyata? Apa arti reset Jerez MotoGP bagi Bagnaia

Berkat podium ketiga, Dixon naik ke peringkat ketiga klasemen sementara. Mengumpulkan 32 poin, serta hanya selisih tiga angka di belakang kompatriotnya sama British, yakni Sam Lowes.

Setelah jeda seminggu, barisan penantang Moto2 bersiap menuju Autodromo Internacional do Algarve di Portimao untuk putaran Grand Prix Portugal pada 22-24 April akhir pekan depan.

Lintasan sepanjang 4,6 km itu bakal menyuguhkan tantangan baru bagi Dixon. Sebab, dia sama sekali belum pernah berlomba di sana. Pada 2020, dirinya harus absen karena cedera patah pergelangan tangan kanan.

Kemudian, dalam dua balapan yang berlangsung di Algarve musim 2021, Dixon gagal menyentuh garis finis. Dapat diyakini, dia mengusung target untuk kali ini bisa menyelesaikan balapan.

Related posts