Rekor Negatif Enea Bastianini sebagai Pemimpin Klasemen MotoGP

Enea Bastianini memimpin klasemen Kejuaraan Dunia MotoGP 2022 dengan 61 poin. Tidak ada sebelumnya pembalap memuncaki klasemen dengan poin sekecil ini usai empat balapan.

Tidak ada yang menyangka bila persaingan di kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor, MotoGP, musim ini bakal sedemikian ketat.

Empat balapan sudah berlangsung dengan tiga pemenang. Sepuluh pembalap berbeda mampu naik podium dari kemungkinan maksimal 12. Angka-angka ini menunjukkan betapa seimbangnya persaingan di MotoGP 2022 sejauh ini.

Sebelumnya, pencinta MotoGP memperkirakan musim ini akan diwarnai persaingan di antara Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP), dan Marc Marquez (Repsol Honda).

Namun, hingga empat putaran yang sudah digelar, ketiga pembalap top tersebut mengalami problem pelik masing-masing.

Berita Terkait :  Rins tidak menganggap Honda "sepeda yang buruk" setelah tes LCR

Quartararo dan Bagnaia, juara dunia dan runner-up musim lalu, masih bermasalah dengan motor. Sementara, juara dunia delapan kali (125cc 2010, Moto2 2012, dan MotoGP 2013, 2014, 2016-2019) baru pulih dari cedera.

Di luar dugaan, Enea Bastianini (Gresini Racing) berhasil memanfaatkan situasi tersebut. Ia kini menjadi satu-satunya pembalap MotoGP musim ini yang sudah mampu memenangi dua balapan.

Kendati begitu, dengan 61 poin yang dikoleksi, pembalap muda Italia tersebut memiliki rekor negatif untuk status pemimpin klasemen kelas premier setelah empat Grand Prix.

Sistem poin saat ini sudah dipakai sejak musim 1993. Sejauh ini, tidak satupun pembalap yang memimpin klasemen dengan selisih poin sekecil ini seusai empat balapan.

Berita Terkait :  KTM Cari Konsistensi dalam Dua Lomba MotoGP di Benua Amerika

Situasi seperti ini sebelumnya terakhir terjadi pada 2017, saat Valentino Rossi memimpin klasemen MotoGP setelah empat balapan hanya dengan 62 poin. Bedanya, saat itu Rossi belum memenangi balapan namun mampu tampil sangat konsisten.

Pada musim tersebut, persaingan antara Marc Marquez dengan Andrea Dovizioso baru mulai terbentuk pada paruh kedua musim. Marquez akhirnya mampu merebut gelar juara dunia MotoGP 2017 meskipun harus ditentukan sampai balapan terakhir.

Hal tidak biasa lainnya yang terjadi setelah empat balapan awal MotoGP 2022 bisa dilihat dari beberapa aspek lain.

Saat ini, lima pabrikan berbeda mampu menempatkan pembalapnya di enam besar klasemen: Ducati, Suzuki, Aprilia, Yamaha, dan KTM. Hanya pabrikan tersukses di MotoGP, Honda, yang tidak memiliki wakil di enam besar.

Berita Terkait :  MotoGP Gelar Pertemuan Darurat Bahas Kondisi Trek Mandalika

Selain itu, gap antara para penghuni enam besar klasemen hanyalah 19 poin, atau kurang dari sekali finis di peringkat kedua sebuah balapan (20 poin).

Sebagai perbandingan, pada MotoGP 2017, hanya tiga pabrikan yang menempatkan pembalapnya di enam besar (Yamaha, Honda, Ducati). Gap antara peringkat pertama dan keenam adalah 27 poin.

Bila Dorna Sports – promotor Kejuaraan Dunia Balap Motor – menginginkan persaingan yang seimbang di kelas premier, rasanya hal itu sudah tercapai hingga empat balapan awal MotoGP 2022.

Related posts