Marc Marquez memperingatkan Honda terkait kinerja RC213V. Ia terus menemukan kelemahan motor yang digunakan untuk menaklukkan MotoGP 2022.
Pada tes pramusim, RC213V digadang-gadang bisa menjadikan mereka jadi penantang juara. Namun, seiring bergulirnya kompetisi performa mereka kedodoran.
Kampiun MotoGP enam edisi tersebut masih kesulitan mengendalikan motor di tengah pembaruan. Grip lebih besar di belakang menimbulkan konsekuensi yang menyulitkan para pembalap Honda, tak terkecuali Marquez.
“Motor ini berlawanan dengan tahun lalu. Kami harus memahami jalur yang tepat,” ujar rider Repsol Honda tersebut.
“Saya sudah mengatakan kepada Honda apa yang perlu dikerjakan kalau kami ingin kompetitif dalam beberapa balapan berikutnya. Memang benar bahwa Pol Espargaro tampil bagus di beberapa trek.
“Takaaki Nakagami juga tampil bagus pada sirkuit tertentu. Namun, kami masih punya beberapa kelemahan.”
Setelah absen dalam MotoGP Argentina, Marquez memaksakan diri turun di Austin, Amerika Serikat. Circuit of The Americas (COTA) merupakan salah satu trek favoritnya.
Oktober lalu, pembalap 29 tahun tersebut, menjadi pemenang di sana. Akhir pekan lalu, ia berhasil melesat dari bagian belakang dan finis ke posisi keenam.
Kesempatan tampil di COTA dimanfaatkan untuk membandingkan setelan motor lama dan baru.
“Setelah mencoba berbagai hal di Austin, saya katakan, ‘Inilah caranya’ dan kami harus bergerak maju,” katanya.
“Sekarang, kami harus memahami level kami di sirkuit Eropa. Saya tidak berpikir bahwa kami bisa bertarung untuk kemenangan di setiap balapan. Tapi, sangat penting melihat bagaimana kelemahan motor di sirkuit yang sangat saya kenal.”
Pertanyaan tentang prediksi tentang balapan berikutnya mengemuka. Apakah lintasan di Eropa akan sulit bagi Honda atau tidak?
“Anda tidak dapat memprediksi sebuah Grand Prix. Anda tidak bisa datang ke sebuah Grand Prix dan mengatakan ‘Saya akan memenangi itu’ dan menuntaskan pada posisi lima besar,” Marc Marquez melanjutkan.
“Anda tidak tahu. Tapi, tentu saja, saya akan ambil risiko. Tujuannya berada di podium pada setiap balapan. Hanya saja, sekarang bukan waktu yang tepat untuk memperjuangkan podium.”