Razlan Razali: Saya Senang RNF Racing Dianggap Underdog

Bos WithU Yamaha RNF Racing, Razlan Razali, mengklaim senang ketika timnya dipandang sebagai underdog dalam MotoGP 2022.

Musim 2020, saat masih bernama Petronas Yamaha SRT, menyandang predikat runner-up kategori tim terbaik.

Mereka menempatkan Franco Morbidelli pada peringkat kedua dan Fabio Quartararo P8 dalam klasemen. Kedua pembalap masing-masing menyumbang tiga kemenangan.

Saat pembalap Prancis itu direkrut Yamaha Factory Racing, kekuatan RNF Racing seolah dipotong. Kehadiran juara dunia MotoGP tujuh kali, Valentino Rossi, tak cukup untuk menyelamatkan prestasi mereka musim lalu.

Pemicu masalah lebih banyak dari eksternal ketimbang internal. Motor YZR-M1 terbaru yang disuplai Yamaha sulit dipahami Rossi dan timnya.

Cedera lutut parah memaksa Morbidelli menepi dalam lima seri beruntun. Konflik Yamaha dengan Maverick Vinales membuat pembalap Italia itu harus angkat kaki selamanya.

Petronas SRT harus menggunakan jasa Cal Crutchlow, Garret Gerloff, Jake Dixon dan Andrea Dovizioso untuk duduk di jok motor M1 spek A.

Di pertengahan musim, Petronas mengumumkan untuk mundur dari sponsor utama. Hal itu membuat Razlan membangun tim baru, RNF Racing. Ia mengambil langkah berisiko dengan menduetkan Dovizioso dan debutan Darryn Binder.

Berita Terkait :  MotoGP: Marc Marquez mengungkapkan gejolak pribadi operasi - “Anda menolak menyerah” | MotoGP

Menariknya, sisi garasi Binder dihuni para rookie. Bukan hanya pembalap yang lompat kelas dari Moto3 ke MotoGP, krunya juga baru berkecimpung di level premier.

Razlan jalan terus menerapkan keinginannya menempa pemain muda walau mendapat banyak cibiran.

“Kami punya filosofi mengembangkan para pemain muda, seperti yang kami lakukan dengan Fabio dan Franky. Kami sudah membuktikan bisa memoles mereka. Sekarang, tim pabrikan punya dua pembalap yang kami suplai,” ia menuturkan kepada Motorsport.com Indonesia, di Mandalika.

“Saya selalu gembira mengembangkan talenta baru. Itu alasan kami percaya kepada Darryn Binder. Memang risikonya lebih besar karena dia tidak pernah balapan di Moto2 dan hanya podium sekali di Moto3. Namun, itu yang kami suka. Kami senang menjadi underdog.

“Karena sebagai underdog, kalau performanya kurang bagus, orang-orang akan berkata, ‘sudah kami bilang akan seperti itu’. Risiko itu yang kami ambil.

“Tapi, jika performanya bagus, maka itu akan fantastis bagi kami. Kami lihat potensi dari Darryn yang membuat kami yakin dia bisa tampil bagus. Saat balapan di Qatar, dia tampil sangat baik. Kami yakin kepadanya, itu yang bisa membuatnya tampil jauh lebih baik.

Berita Terkait :  Bukan Rossi Ataupun Marquez, Tapi 2 Pembalap Ini yang Mampu Jegal Cal Crutchlow

“Hal terbaik yang bisa kami berikan kepada pembalap adalah kami beri dia dukungan 200 persen. Kami akan mengembangkan Darryn jadi pembalap terbaik yang dia bisa.”

Saat ditanya tentang upayanya membajak Dovizioso, mantan bos Sirkuit Sepang itu menjelaskan adanya jaminan kontrak permanen.

“Saya tak tahu kenapa Aprilia tidak merekrutnya. Saat itu, situasi dengan Maverick Vinales sangat sensitif untuk Yamaha. Mereka tidak mau menurunkan pembalap berbeda setiap akhir pekan. Mereka butuh stabilitas.

“Pembalap yang bisa memberikan konsistensi setiap balapan adalah Dovi. Tapi, dia tak mau datang hanya untuk lima balapan saja. Persyaratan dari Dovi, dia ingin kembali ke MotoGP musim ini. Jadi dia berada di tempat yang tepat dan waktu yang tepat.

“Kalau Maverick bertahan, tidak akan ada ruang untuknya. Situasi Maverick mengubah dinamika dan Dovi tersedia.”

Ekspektasi terhadap Pembalap

Berita Terkait :  Dokter Costa Penasaran Lihat Kondisi Marc Marquez

Hingga empat balapan MotoGP 2022, RNF Racing bertengger di urutan kedua paling belakang. Mereka baru mendulang delapan poin.

Penampilan terbaik pemuda Afrika Selatan di MotoGP Indonesia, di mana finis P10 yang berbuah enam poin.

Sementara itu, rider veteran Italia dua kali menuntaskan lomba dalam zona poin dua kali. Dovi menghuni peringkat ke-14 MotoGP Qatar dan P15 di Austin.

Kendati berada di grup bawah, bukan berarti membuat Razlan Razali pesimistis. Ia punya sasaran muluk.

“Target untuk Darryn adalah jadi rookie terbaik. Itu sangat sulit karena dia adalah debutan di antara para debutan lain. Di sana, ada Remy Gardner, Raul Fernandez, Marco Bezzecchi. Ini adalah tiga pembalap teratas Moto2. Kami ingin dia bertarung untuk Rookie of the Year,” ucapnya.

“Dengan Andrea, kita tahu bahwa dia tidak kembali ke MotoGP hanya sekadar comeback. Dia tak mau kembali ke MotoGP dan jadi yang terakhir. Dia ingin membuktikan masih kompetitif dan berjuang untuk kejuaraan. Bagi kami, enam teratas cukup bagus untuknya.”

Related posts