Kecepatan puncak (top speed) Yamaha di Circuit of The Americas (COTA) pada MotoGP Amerika, akhir pekan lalu, kembali menjadi perhatian.
Dengan panjang lintasan mencapai 5,5 km, tidak heran bila COTA memiliki trek lurus terpanjang dalam kalender MotoGP, yakni 1,2 km. Secara teori, tenaga motor (dalam satuan horsepower) dan traksi menjadi kunci kecepatan di trek yang berada di Austin, Texas, Amerika Serikat, tersebut.
Memang, tenaga dan traksi motor bukan segalanya di COTA. Marc Marquez (Repsol Honda) dengan Honda RC213V bermesin V4-nya mampu merajai trek ini sejak kali pertama dipakai untuk MotoGP pada 2013, dengan tujuh kemenangan.
Lewat Marquez, Honda tujuh kali menang di COTA (2013-2018, 2021) plus tiga finis podium lainnya. Suzuki sekali menang lewat Alex Rins pada 2019 dan dua finis podium lain.
Ducati juga baru sekali menang lewat Enea Bastianini (Gresini Racing) pada Minggu (10/4/2022) lalu. Pabrikan asal Bologna, Italia, itu juga mampu finis di enam podium lain di COTA.
Yamaha, KTM, dan Aprilia, belum pernah menang di COTA. Namun, kendati performa di COTA juga dipengaruhi hal teknis lain seperti aerodinamika, sistem pengereman belakang, dan sasis, tetap saja ketiga pabrikan itu masih kesulitan di COTA.
Dengan trek lurus hingga 1,2 km, tetap saja top speed memegang peran sigifikan untuk merebut sukses di COTA. Top speed inilah yang masih menjadi problem Yamaha sampai putaran keempat MotoGP musim ini di COTA lalu.
Sepanjang tiga hari GP Amerika, Jumat sampai Minggu (8-10/4/2022), Enea Bastianini mampu menjadi pembalap dengan top speed tertinggi, meskipun ia turun dengan motor musim lalu, Ducati Desmosedici GP21.
Bastianini mampu mencapai top speed 350,6 km/jam di trek lurus antara hairpin Tikungan 11 dan tikungan patah 12. Kecepatan puncak itu dibuat Bastianini pada sesi latihan bebas ketiga (FP3) pada Sabtu.
Angka yang sama dibuat pembalap tim pabrikan Jack Miller (Ducati Lenovo). Pembalap Australia itu mencetaknya di atas Ducati Desmosedici GP22 di FP1 pada Jumat.
Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) berada di peringkat ketiga setelah KTM RC16 geberannya melesat 347,2 km/jam di sesi FP1.
Tujuh pembalap mencetak top speed yang sama, yakni 346,1 km/jam, untuk menempati posisi keempat sampai ke-10.
Mereka adalah Rins, Maverick Vinales (Aprilia Racing), Alex Marquez (LCR Honda Castrol), Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing), Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), Johann Zarco (Pramac Racing), dan Marc Marquez.
Lantas, di mana posisi Yamaha? Top speed terbaik Yamaha dicetak oleh Darryn Binder (WithU Yamaha RNF Racing) dengan 342,8 km/jam yang membuatnya berada di P16 catatan kecepatan tertinggi. Darryn Binder membuatnya di FP1.
Sementara, tiga pembalap pemakai Yamaha YZR-M1 lainnya masing-masing hanya berada di posisi ke-20, 23, dan 24.
Andrea Dovizioso (WithU Yamaha RNF MotoGP) menembus 339,6 km/jam sedangkan dua pembalap tim pabrikan Monster Energy Yamaha MotoGP, juara dunia Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli, masing-masing menembus 337,5 km/jam dan 334,3 km/jam.
Jika dibandingkan dengan Bastianini, top speed Morbidelli tertinggal hingga lebih dari 16 km/jam.
Menariknya, meskipun dari sisi top speed tertinggal jauh, Fabio Quartararo masih mampu finis di peringkat ketujuh atau yang terbaik di antara para pembalap Yamaha pada MotoGP Amerika 2022 lalu.
Top Speed MotoGP Amerika 2022 (kombinasi dari Jumat sampai Minggu):