Marc Marquez Percaya Bisa Menang jika Tanpa Masalah Start

Nasib sial Marc Marquez tidak ada habisnya. Setelah comeback dari masalah diplopia yang kambuh, di COTA, RC213V-nya mengalami problem mekanis saat start, meski kemudian sang rider mampu bangkit.

Segera setelah balapan Grand Prix Amerika dimulai, satu motor terlihat bermasalah di grid dan bisa diidentifikasi itu milik Marc Marquez. Pembalap Repsol Honda, yang start dari P9, baris ketiga, disalip oleh 10 rival di belakangnya sebelum RC213V miliknya bereaksi terhadap kurangnya tenaga.

Dari situ, Marquez langsung terlempar ke urutan belakang. Namun, juara dunia enam kali MotoGP ini segera memulai recovery (memulihkan posisi) fantastis, yang membawanya finis keenam. Ia bahkan mencetak rekor lap baru, walau kemudian itu dipatahkan Enea Bastianini, sang pemenang balapan.

Marquez tiba di Circuit of The Americas (COTA), Austin, trek favoritnya, setelah melewatkan dua balapan sebelumnya setelah crash saat pemanasan di Indonesia memicu masalah diplopia (penglihatan ganda) baru. Tak ada yang ragu, bila tanpa masalah saat start, The Baby Alien memiliki kans untuk menang.

Berita Terkait :  Start dari Grid Kelima, Raul Fernandez Tinggal Berharap Keajaiban

“Saya tak pernah suka mengatakan bahwa jika saya tidak punya masalah di awal saya mampu menang. Tetapi saya memiliki kecepatan untuk itu, untuk menang atau setidaknya berjuang meraihnya. Untuk bisa berada di podium, tentu saja,” ujar Marquez setelah balapan.

“Semuanya datang bersamaan, ketika bukan satu hal, maka itu yang lain, kami punya masalah mekanis pada motor. Honda sedang menyelidiki apa yang terjadi. Saya berada di grid dan sudah melihat pesan aneh di layar, motor tidak berjalan baik sampai saya melewati tikungan pertama. Lalu holeshot di depan dinonaktifkan dan semuanya bekerja dengan normal.

“Di sana kami baru memulai balapan. Kami perlahan melewati pembalap lainnya, merangkak naik. Itu adalah balapan yang bagus, ketika Anda mulai jauh dari belakang, tidak ada manajemen. Anda harus mengerahkan segalanya dan itulah yang saya lakukan,” imbuhnya.

Berita Terkait :  Penonton MotoGP Mandalika Terlantar, ITDC Minta Maaf

Hebatnya, di tahap akhir balapan putaran keempat MotoGP 2022 tersebut, Marc Marquez menunjukkan kelasnya, bahwa ia adalah penguasa COTA. Dari posisi paling belakang, rider Spanyol ini mampu finis di urutan enam.

“Dengan lima atau enam lap tersisa, tubuh saya cukup berkata dan saya mendedikasikan diri untuk bisa finis dan meraih poin di posisi keenam, yang penting saya selesai lebih baik daripada saat saya mulai,” katanya.

Sampai sepekan yang lalu, tidak diketahui apakah Marquez akan bisa berada di Austin untuk mengikuti GP Amerika. Tetapi tekad comeback di trek favoritnya sangat besar dan lampu hijau diberikan tim medis. Dan di COTA, ia memenuhi tujuannya guna menguji dirinya sendiri.   

Berita Terkait :  Mario Aji Fokus Adaptasi Gaya Berkendara

“Saya menjalani akhir pekan yang solid, mengambil risiko yang tepat, cukup saat diperlukan, melakukan beberapa lap cepat. Saya ingin memiliki race weekend yang kuat dan saya melakukannya. Tetapi sangat disayangkan soal masalah mekanis di awal. Sisi baiknya, kami bereaksi dengan baik,” tuturnya.

“Saya di posisi terakhir dan kemudian bisa mencapai Fabio Quartararo (Yamaha) dan bertarung dengan dia (untuk P6). Saya mendapatkan kepercayaan diri, dan itulah yang saya cari di sirkuit ini, yang sangat saya sukai.

Marc Marquez kemudian mengirim pesan kepada para teknisi Honda Racing Corporation (HRC). “Kami telah menemukan titik lemah motor dan Honda harus bekerja mulai besok (Senin) untuk membenahinya menghadapi balapan berikutnya.”     

Related posts