BabatPost.com-Bhayangkara FC pindah ke Solo pada akhir 2020. Langkah itu dipilih agar The Guardian –julukan Bhayangkara FC– mendapat dukungan masyarakat Solo. Sebab, di Jakarta, mereka minim dukungan suporter.
Namun, rencana itu ternyata tidak berjalan mulus. Sepanjang berkandang di Solo, Bhayangkara FC belum sempat mendapat dukungan masyarakat setempat.
Sebab, pada 2021–2022, kompetisi Liga 1 digelar dengan sistem bubble. Sistem tersebut membuat pertandingan tidak boleh dihadiri penonton.
Kini, belum sempat merasakan dukungan masyarakat Solo, Bhayangkara FC harus mencari kandang baru. Sebab, jika bertahan di Solo, The Guardian akan kalah pamor dari Persis Solo. Terlebih, tim berjuluk Laskar Samber Nyawa tersebut sudah promosi ke Liga 1. ”Persis pasti memakai Stadion Manahan,” tutur Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC Kombespol Sumardji kepada Jawa Pos kemarin.
Sumardji belum dapat menyebutkan di mana home base baru Youssef Ezzejjari dan kawan-kawan. Dia masih mencari opsi-opsi terbaik. ”Kami masih menjajaki beberapa stadion,” ungkap mantan Kasubdit Registrasi dan Identifikasi Ditlantas Polda Metro Jaya tersebut.
Salah satu yang dijajaki Bhayangkara FC adalah Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi. Kabar itu disampaikan langsung oleh Kadispora Bekasi Ahmad Zarkasih. ”Ada dua tim yang ingin ber-home base di Stadion Patriot Candrabhaga. Yaitu, Bhayangkara FC dan AHHA PS Pati,” ungkapnya.
Zarkasih menyambut baik dua tim tersebut. Terlebih, Bekasi tidak punya perwakilan di Liga 1. Saat ini, satu-satunya perwakilan Kota Bekasi adalah peserta Liga 3 PCB Persipasi Kota Bekasi. ”Sayang, PCB Persipasi Kota Bekasi gagal menembus Liga 2,” ucapnya.
Jika Bhayangkara FC jadi pindah ke Bekasi, ini menjadi kali keempat tim milik Kepolisian RI tersebut pindah home base. Awalnya, The Guardian berkandang di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Lalu, mereka pindah ke Jakarta sebelum akhirnya pindah ke Solo.
