Jorge Martin mengukir dua prestasi penting dalam kualifikasi MotoGP Amerika Serikat di Circuit of the Americas, Sabtu (9/4/2022) waktu setempat. Selain merengkuh pole position, best lap-nya memecahkan rekor Marc Marquez di sana.
Kecelakaan yang dialami pada free practice ketiga ketiga membuat motor rusak dan sulit mencatatkan waktu tercepat. Namun, rider Pramac Racing itu menebus dengan penampilan memukau di FP4 yang meloloskannya ke Q2.
Martin berhasil mematahkan rekor waktu terbaik di Austin mikik Marquez yang bertahan selama tujuh musim. Pembalap Spanyol tersebut kaget bisa mencatatkan 2:2,039 sekaligus mendapat pole position.
“Sejujurnya, ini merupakan hari yang sedikit aneh. Saya tidak merasa nyaman sama sekali, baik membuat waktu terbaik maupun pace. Saya bahkan ragu apakah bisa ke Q2,” ujarnya.
“Kami membuat FP4 bagus, mereka mengubah beberapa hal sehingga keyakinan saya kembali dan kami punya feeling lebih bagus. Sedikit pengalaman yang membantu saya membuat pengembangan ini.
“Pole position ini berarti dua atau empat, karena hal-hal jadi sangat sulit dan kami mampu menyelesaikannya. Saya harus berterima kasih kepada tim karena mereka bekerja keras, mereka memperbaiki motor setelah crash hingga lima menit akhir jelang FP4 dimulai. Tanpa ragu, saya punya tim hebat.”
Rider 24 tahun tersebut mengharapkan cuaca panas karena bagus untuk performa ban. Kendati start posisi pertama, ia tak berani mematok target kemenangan.
“Saya menantikan sesi besok. Tidak tahu berapa pace yang kami miliki, kami tidak buruk tapi tidak cukup untuk menang. Bagaimana pun, kami telah menemukan sesuatu yang akan memberi kami kepercayaan diri untuk balapan,” ucapnya.
“Saya kira di trek ini, detail kecil sangat penting, perubahan kecil di tikungan memberi Anda perbedaan waktu. Saya sudah lebih baik saat pengereman, melepas gas sebelumnya. Detail seperti ini membantu saya berkembang hari ini.
“Tahun lalu, pada lintasan ini, saya bahkan tidak berada di 10 besar dan saya finis P5, menatap podium. Fabio Quartararo punya pace bagus. Saya kira penampilan saya lebih baik dalam temperatur tinggi.
“Saya tidak bisa melaju dengan ban lunak di depan sehingga ketika temperatur turun dengan ban keras, maka saya akan balapan lebih baik. Kita lihat bagaimana hal-hal terjadi besok. Saya kira dapat menahan karena secara fisik, saya prima.”
Lima penunggang Ducati Desmosedici GP mengisi dua baris terdepan. Selain Martin, ada Jack Miller, Francesco Bagnaia, Johann Zarco dan Enea Bastianini.
Hadirnya empat pembalap dari satu pabrikan sebagai pesaing, justru membuat Martin senang.
“Saya memilih bertarung dengan Ducati daripada merek lain. Saya yakin Marc Marquez berhasil, Suzuki kuat, tapi Anda harus hati-hati karena perbedaan sangat kecil. Balapan akan menyenangkan,” Jorge Martin menuturkan.