Pembalap Kawasaki Racing Team WorldSBK Jonathan Rea menegaskan kepercayaan dirinya menghadapi kejuaraan tahun ini meningkat usai raih kemenangan.
Tidak menyandang status sebagai juara dunia untuk pertama kalinya sejak enam tahun terakhir, Rea menghadapi musim baru World Superbike (WSBK) tanpa beban besar di pundaknya.
Hal tersebut terlihat dalam Race 1 WSBK Aragon. Pembalap asal Irlandia Utara tersebut tampil lepas dan terus menekan untuk memperjuangkan kemenangan di Sirkuit MotorLand Aragon, Spanyol.
Itu juga didukung dengan meningkatnya performa Kawasaki ZX-10RR yang dikerjakan dengan teliti sepanjang musim dingin.
“Itu bukan hari yang sempurna bagi saya. Itu akan menjadi balapan yang bagus jika dapat meloloskan diri sejak awal. Tapi, itu balapan yang sangat bagus dan menarik, jujur saya sangat menikmatinya,” kata Rea seperti dikutip Speedweek.com.
“Kami telah mengonfirmasi kekuatan Kawasaki dalam hal memperebutkan posisi, sangat agresif dan luar biasa pengeremannya.”
Jonathan Rea menggunakan ban SCX untuk balapan yang biasanya digunakan untuk kualifikasi. Namun, itu membuatnya tampil kompetitif sepanjang balapan dan membuat lap yang konsisten.
“Pekerjaan kami di musim dingin dengan ban soft SCX membuahkan hasil, karena saya dapat mengatur waktu lap yang cepat dengan itu hingga akhir balapan,” ujar pembalap yang kini mengoleksi 113 kemenangan race dalam 342 start di WSBK sejak 2008 tersebut.
“Bahkan, sebelum balapan kami tidak yakin karena kami tidak pernah menempatkan ban ini bekerja di suhu lintasan seperti ini.
“Itu adalah pencapaian besar bagi Kawasaki dan Showa. Maksud saya bukan kemenangan, tapi bagaimana kami mencapainya dengan ban ini.
“Kami memiliki dua balapan lagi pada hari Minggu untuk mengonfirmasinya. Saya sangat senang.”
Pada awal balapan, Jonathan Rea bertarung ketat dengan juara dunia Toprak Razgatlioglu selama beberapa lap. Tapi, andalan skuad pabrikan Pata Yamaha with Brixx WorldSBK Team itu tidak dapat mengikuti kecepatan Rea karena kesulitan menjaga tingkat keausan ban.
Tak selesai sampai sana, pembalap tim pabrikan lainnya Alvaro Bautista (Aruba.it Racing – Ducati) memberikan duel ketat hingga lap terakhir dengan kekuatan Ducati Panigale V4 R.
Berhasil mengalahkan Bautista di atas Panigale V4 R membuat Rea merasa bangga karena pada 2019 dirinya tertinggal jauh.
“Saya masih ingat bagaimana Alvaro meninggalkan saya 12 hingga 15 detik dengan Ducati dua tahun lalu,” kata Rea tentang runner-up WSBK 2019 tersebut.
“Mampu mengalahkannya sekarang memberi saya banyak kepercayaan diri dan motivasi. Tujuan saya adalah podium, sekarang saya telah mendapatkan 25 poin.
“Ducati seperti roket. Bukan berarti itu motor yang lebih baik. Kami mampu menunjukkan kemampuan motor kami, dengan handling dan traksi lebih baik darinya.
“Jadi, saya tidak ingin mengeluhkan apa pun, meski menyalip di tikungan dibanding saat berada di sektor trek lurus.”