Marc Marquez tampil cepat pada hari pertama latihan bebas GP Amerika. Meski begitu, rider Repsol Honda itu belum bekerja pada set-up dan fokus lebih dulu menemukan feeling dengan RC213V.
Juara dunia enam kali kelas premier MotoGP Marc Marquez selalu berhasil menembus 10 besar selama dua sesi latihan bebas (FP) Grand Prix Amerika, Jumat (8/4/2022) waktu setempat.
Ia menempati posisi kelima pada FP1 dan berada di P6 dalam FP2, tertinggal 0,499 detik dari waktu terbaik yang ditorehkan pembalap Pramac Racing-Ducati, Johann Zarco.
Tentu saja ini sebuah awal yang bagus dalam comeback Marquez ke MotoGP setelah melewatkan dua race akibat kecelakaan fatal yang dialaminya saat pemanasan GP Indonesia di Sirkuit Mandalika.
“Itu adalah hari Jumat yang sulit, karena Anda harus ingat bahwa saya memulai lagi setelah tiga minggu (absen). Saya harus melupakan kecelakaan di Lombok (Mandalika), saya berusaha melakukannya selama dua pekan terakhir,” ujarnya dilansir Speedweek.
“Ketika saya melihat kecepatan saya bagus, saya mencoba rileks dan berkendara dengan baik. Saya turun dengan set-up dasar yang biasa. Kami tidak mengubah motor karena saya ingin melakukan lap sebanyak mungkin.
“Pada hari Sabtu, kami baru akan mengerjakan (set-up) motor. Jumat fokusnya kepada saya karena saya harus membiasakan diri mengendarai (prototipe) MotoGP lagi. Saya harus menemukan kepercayaan diri dengan motor lebih dulu,” Marquez menambahkan.
Pembalap 29 tahun asal Spanyol itu mengaku memulai latihan bebas GP Amerika dengan setelan yang sama digunakan ketika pemanasan di Mandalika. Itu merupakan basis set-up Marquez.
“Saya tampil dalam tes pramusim dengan set-up ini, dan saya mengikuti balapan di Qatar pakai itu juga. Tak ada alasan merombak apa pun. Tetapi dengan setelan ini kami mengalami masalah pada hari pertama. Jadi (Sabtu) kami harus mengubah sesuatu,” tuturnya.
“Saya berusaha kerasa pada hari Jumat untuk menemukan feeling yang baik di atas motor. Setelah Anda mendapatkannya, Anda akan lebih sensitif dan Anda dapat meningkatkan banyak hal.”
Catatan waktunya pada FP1 dan FP2 tentu tidak memperlihatkan kecepatan maksimal Marquez di COTA, trek yang jadi teritorinya, di mana ia memenangi tujuh dari delapan balapan di sana. Pasalnya, sang rider hanya sedikit melakukan time attack demi menjaga kondisinya.
“Hari Jumat saya berkendara dengan lambat dan bisa melakukan satu putaran (cepat). Pada Sabtu, saya harus meningkatkan kecepatan. Sulit menjadi lambat dan kemudian menyerang di satu lap. Tetapi itu satu-satunya cara untuk bisa menyelesaikan akhir pekan dengan baik.”
