Enea Bastianini berambisi membayar hasil buruknya di Argentina secepatnya dengan berupaya merebut hasil bagus pada balapan MotoGP Amerika, Minggu (10/4/2022).
Enea Bastianini (Gresini Racing) mengejutkan para pencinta balap motor dunia setelah memenangi balapan perdana Kejuaraan Dunia MotoGP 2022 di Qatar, awal Maret lalu. Tetapi, setelah itu performa dan torehan Bastianini menurun.
Bastianini hanya mampu finis P11 di sirkuit baru, Pertamina Mandalika Circuit di Lombok, Indonesia. Sepekan berselang, Bastianini finis P10 di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo, Argentina.
Kendati hanya merebut 11 poin dari dua balapan terakhir, Bastianini masih berada di lima besar klasemen MotoGP 2022, tepatnya peringkat ketiga.
Harapan untuk membayar dua hasil kurang memuaskan terakhir membuatnya termotivasi untuk tampil bagus di MotoGP Amerika. Hal itu sudah dirintis Bastianini dengan menempati peringkat keempat pada latihan bebas kedua (FP2) pada Jumat (8/4/2022) sore.
Karena seluruh 24 pembalap MotoGP mencatatkan waktu terbaiknya di FP2, maka Bastianini pun berhak finis P4 waktu kombinasi dua sesi latihan di lintasan sepanjang 5,513 km Circuit of The Americas (COTA) di Austin, Texas, Amerika Serikat.
“Saya puas karena menemukan lagi sedikit feeling yang saya miliki pada awal musim, serta yang agak hilang di Argentina. Senang rasanya hal itu bisa kembali,” tutur juara dunia Moto2 2020 tersebut.
Pembalap asal Italia itu menyebut, ia masih harus bekerja keras meskipun dari hasil dua latihan bebas, Ducati Desmosedici GP21 geberannya terlihat cukup kompetitif. Tidak hanya untuk jarak lomba tetapi juga cepat untuk satu lap.
“Kami memiliki basis (setelan) bagus untuk sesi-sesi Sabtu (9/4/2022), utamanya kualifikasi,” kata Bastianini.
“Tetapi, kami masih harus memperbaiki sedikit terkait teknik pengereman dan di sejumlah tikungan panjang. Namun seperti saya bilang tadi, posisi kami cukup bagus di COTA ini.”
Pada akhir FP2, Enea Bastianini tertinggal hanya 0,342 detik dari Johann Zarco (Pramac Racing), pembalap tercepat yang juga memakai Ducati Desmosedici.
“Saya seharusnya bisa sedikit lebih cepat pada akhir FP2. Namun, ada seorang pembalap terjatuh di Tikungan 11 dan itu sedikit mengganggu konsentrasi saya,” ucap Bastianini yang sebelumnya tidak tahu bila pembalap yang terjatuh itu adalah rookie Darryn Binder (WithU Yamaha RNF MotoGP).
Optimisme meraih hasil bagus di COTA yang ditargetkan Enea Bastianini memang sangat beralasan. Kecepatannya di keempat sektor COTA terbilang sangat stabil
Di sektor 2 dan 4, ia masing-masing hanya kalah cepat dari Marc Marquez (Repsol Honda) dan juara dunia Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP). Sedangkan di dua sektor lainnya, Bastianini tidak pernah berada di luar lima besar.
Enea Bastianini juga memimpin daftar kecepatan rata-rata dan top speed di FP2. Pada sesi tersebut, ia mencatat kecepatan rata-rata 342,5 km/jam. Sedangkan kecepatan tertinggi yang mampu ditorehkannya di FP2 adalah 346,1 km/jam.