Debutan Tech3, Raul Fernandez, menekankan kalau dia perlu waktu lagi untuk mempelajari KTM RC16 dan MotoGP.
Runner-up Moto2 2021 tersebut merebut delapan kemenangan dan kalah di bagian akhir dari rekan setimnya Remy Gardner. Ia digadang-gadang lebih punya potensi dan mampu bersinar ketika pindah ke level premier.
Ternyata, persaingan MotoGP tak mudah bagi Fernandez. Hingga putaran ketiga, pemuda 21 tahun itu belum mendulang satu poin pun.
Kendati demikian, grafik pembalap muda Spanyol tersebut terus mengalami peningkatan secara konstan. Ia menuntaskan balapan di Qatar pada peringkat ke-18, 17 di MotoGP Indonesia dan 16 di Argentina.
Seandainya kemajuan terus terjadi, maka bukan tak mungkin Fernandez akan mencuri poin perdana di MotoGP Amerika Serikat, akhir pekan ini. Pembalap tersebut lebih tenang menghadapi akhir pekan dengan tenang.
“Secara umum, semua sedikit merugikan kami. Argentina adalah sirkuit di mana saya hanya dua kali di sana seumur hidup dan ini sudah cukup lama. Saya sangat gembira dengan bagaimana akhir pekan berjalan dan balapan yang saya lakukan,” ujarnya.
“Sejujurnya, saya tidak punya apa-apa lagi, saya memberi 120 persen dan saya kira kami harus gembira. Jika menempatkan dalam skala, saya kira itu adalah balapan terbaik sejak saya tampil di MotoGP.
“Pada akhirnya, ketika Anda memberi semua dan Anda tidak punya apa-apa lagi, yang Anda butuhkan adalah waktu untuk terus maju dan memahami semua. Itu kenapa saya kira sedikit demi sedikit, kami akan sampai ke sana.”
Fernandez mengenang balapan di Termas de Rio Hondo. Ia melakukan banyak kesalahan sehingga urung dapat poin.
“Itu adalah balapan positif, tikungan pertama dan beberapa putaran awal sangat bagus. Saya mendapat tujuh posisi, tapi dengan tangki terisi dan slipstream,” ia menuturkan.
“Saya ingin mengikuti Miguel Oliveira, yang ada di depannya, untuk belajar, tapi saya terlalu melebar dan tidak menjaga posisi saya di rodanya.
“Saya membuat banyak kesalahan sejak awal balapan, lima atau enam balapan awal. Saya terus melaju lama dan memperbaiki setiap kali, dan itulah yang membuat ban menjadi sangat panas.”
Bagi kakak pembalap Moto3, Adrian Fernandez, itu prioritasnya menjaga ketenangan, tidak gegabah menentukan langkah.
“Pada saat itu, saya memutuskan untuk mengatur napas dan berkata kepada diri sendiri, saya harus tenang, karena saya kehilangan banyak posisi. Saya melewati Darryn Binder dan mencoba mengikuti Alex Marquez,” ia mengisahkan.
“Saya sangat dekat untuk bisa menyalipnya, tapi pada beberapa putaran terakhir, saya mulai menderita dengan ban depan dan saya mencoba memangkas itu agar tidak jatuh.”
Terlepas dari beragam masalah yang datang, ia memberi kredit positif atas penampilannya di MotoGP Argentina.
“Itu balapan yang bagus, saya mengumpulkan banyak pengalaman dan belajar penuh. Saya hanya bisa berterima kasih kepada tim untuk pekerjaan luar biasa yang mereka lakukan. Motor baru tiba Jumat malam dan dapat mengaspal pada Sabtu. Mereka tidak tidur,” katanya.