Dalam kondisi fisik yang belum sepenuhnya pulih, Taiyo Furusato berhasil mengungguli rekan setim Mario Aji pada balapan di Moto3 Argentina.
Ada pepatah “Your teammate is your first rival” dalam kejuaraan dunia balap motor Grand Prix. Apakah seorang pembalap membuat peningkatan dan kemajuan itu bisa dilihat dari perbandingan dengan tandemnya.
Ujian inilah yang tengah dihadapi wakil tunggal Indonesia di Moto3 2022, Mario Suryo Aji. Sebelumnya, pada seri GP Qatar dan GP Indonesia, sang pembalap tampil solo lantaran Taiyo Furusato masih dibekap cedera kaki kanan.
Kecelakaan saat melakoni tes pramusim di Jerez menyebabkan Furusato cedera patah tulang talus pada kaki kanannya. Beruntung, hanya butuh waktu sebulan lebih bagi juara Asia Talent Cup (ATC) 2021 itu untuk kembali naik motor.
Tak tanggung-tanggung, Furusato langsung dihadapkan dengan Termas de Rio Hondo, trek yang belum pernah dijajalnya. Walau minim pengalaman, nyatanya rider Jepang itu mampu melampaui ekspektasi. Bahkan mengalahkan Mario.
Ya, meski memulai perlombaan dari grid start P22, ditambah fisik yang belum fit 100 persen, Furusato memperlihatkan adaptasi cepat sepanjang balapan. Dia menaklukkan Matteo Bertelle, Lorenzo Fellon serta Alberto Surra.
Namun, sorotan utama jelas tertuju pada keberhasilan Furusato yang finis empat posisi di atas Mario Aji. Ini tentunya menjadi sinyal, bahwa Furusato bisa menjelma sebagai rival yang perlu diredam kecepatannya oleh Mario.
“Waktu lap saya lebih baik daripada kualifikasi. Fakta ini penting bagi saya. Tetapi grup teratas terlalu cepat bagi saya saat ini. Saya perlu mendapatkan pengalaman untuk bisa secepat mereka, terutama saat lap pertama balapan,” tutur Furusato pada pernyataan tertulis.
“Balapan di Kejuaraan Dunia lebih kuat dari yang saya harapkan, tetapi bagaimanapun juga, saya senang berada di sini dan hasil keseluruhan akhir pekan ini.”
Bagaimana dengan Mario? Pemuda asal Magetan, Jawa Timur itu mengaku bahwa dirinya menjalani akhir pekan yang sulit di Termas de Rio Hondo. Tetapi dia menekankan sudah memetik banyak informasi penting untuk seri berikutnya.
“Yang paling penting sekarang adalah mempertahankan perkembangan yang konstan, setiap latihan, setiap balapan,” ucapnya.
“Kami belajar banyak. Kami perlu memecahkan beberapa masalah, tetapi kami hanya butuh waktu. Saya tidak khawatir tentang ini. Saya akan terus bekerja untuk akhir pekan depan terbaik di Austin.”
Perihal raihan yang dicapai Mario dan Furusato di Moto3 Argentina disambut baik Hiroshi Aoyama selaku Team Manager Honda Team Asia. Kendati demikian, dia menekankan kedua pembalapnya merupakan debutan.
“Balapan hari ini (Minggu) tidak mudah bagi pembalap muda kami. Mario melakukan awal yang baik, tapi masalah kecil selama balapan membuatnya tidak bisa tampil sebaik mungkin,” kata Aoyama.
“Tentang Taiyo, dia melakukan pekerjaan dengan baik, mengingat usianya dan cederanya. 21 Lap adalah balapan yang panjang baginya, tetapi dia berhasil dengan baik. Itu adalah balapan pertamanya.
“Kita tidak boleh lupa bahwa keduanya masih muda dan rookie. Mereka perlu mengumpulkan pengalaman balapan demi balapan.”
Akhir pekan ini, Mario serta Furusato kembali menghadapi tantangan baru di Circuit of The Americas (COTA). Bakal menarik untuk melihat siapa di antara kedua pembalap yang bisa beradaptasi cepat di trek sepanjang 3,7 km itu.
Apalagi, lintasan yang digunakan Grand Prix Amerika ini baru saja diaspal ulang. Mario tentu harus segera menemukan ritme dan feeling sejak latihan bebas pertama, jika tak ingin finis di belakang Furusato lagi.
Pun demikian, Mario setidaknya masih bisa bernapas lega untuk sementara waktu. Dia telah mengumpulkan 2 poin pada peringkat ke-23 klasemen, sedangkan Furusato menempati P26 dengan nol poin.