Franco Morbidelli Sebut Motor Yamaha Paling Lemah

Pembalap Yamaha, Franco Morbidelli, mengaku kecewa dengan kinerja YZR-M1 setelah menjadi motor paling lemah di MotoGP Argentina.

Morbidelli gagal menyelesaikan balapan di Termas de Rio Hondo akibat mengalami masalah kebocoran pada ban, Minggu (3/4/2022) akhir pekan lalu.

Pembalap asal Italia itu pun harus meningkatkan kembali motivasinya untuk menghadapi balapan di Austin, yang menjadi trek tersulit bagi Yamaha.

Performa YZR-M1 2022 memang tengah menjadi pertanyaan bagi semua orang, lantaran sangat berbeda dengan apa yang ditunjukkan sepanjang tahun lalu.

Bahkan, Fabio Quartararo sebagai juara dunia bertahan kebingungan dengan apa yang terjadi pada Yamaha di awal musim MotoGP ini.

Berita Terkait :  Marc Marquez sudah mampu mengembalikan mental bertempurnya

“Kami tidak mengerti apa yang menyebabkan ban bocor, sangat sial. Kami alami peningkatan besar pada sesi Warm Up, kami memiliki kecepatan yang baik,” kata Morbidelli.

“Kemudian dalam balapan, setelah kehilangan start, kami berjuang untuk memperbaiki posisi, tetapi kami mengalami pecah ban (puncture).

“Saya melihat Fabio berada sedikit di depan saya. Di awal balapan, dengan ban baru, seluruh pembalap memiliki tenaga besar dan mereka berhasil menempatkan segalanya, menekan segalanya.

“Ketika mereka mendorong, mereka semua menyalip kami, bahkan jika mereka tidak memiliki kecepatan yang lebih tinggi dari kami.

“Itu terjadi awal balapan ketika mereka menyalip kami. Anda harus secara bertahap memulihkan posisi, tetapi Anda mulai dari jauh di belakang dan itu tidak ideal.”

Berita Terkait :  Berita MotoGP 2017 : Pedrosa Ingin Tampil Maksimal di Argentina

Direktur Tim Yamaha, Massimo Meregalli, mengatakan situasi di Sirkuit Termas de Rio Hondo sangat sulit. Kondisi cuaca yang sangat panas juga menjadi penyebab YZR-M1 tidak bekerja secara maksimal.

“Itu adalah balapan yang sulit. Itu jelas tidak seperti yang kami harapkan dan dalam beberapa hal kami juga bernasib buruk dengan Franco mengalami kebocoran ban, mengakhiri balapannya lebih awal,” ujarnya.

“Smentara Fabio, kami harus menerima kenyataan bahwa kondisi trek kurang baik dari sebelumnya. Ini terutama terlihat di awal balapan, yang membuat Fabio kehilangan banyak posisi.

Berita Terkait :  Stefan Bradl Percaya Honda Mampu Maksimalkan RC213V 2022

“Setelah itu, sangat sulit baginya untuk mengatur balapan. Menyalip dalam situasi seperti ini rumit, tetapi Fabio masih menyelamatkan beberapa poin penting.

“Sekarang kami pergi ke COTA, yang merupakan trek yang sama sekali berbeda yang lebih cocok dengan motor kami.”

Setelah mendapat kritik dari para pembalap, Sirkuit Austin akhirnya berbenah dengan mengaspal ulang trek agar tidak bergelombang dan menghilangkan retakan pada permukaan apal.

Ini akan menjadi tantangan tersendiri karena seluruh tim harus beradaptasi dengan aspal baru COTA.

Related posts