Jorge Martin mengunci posisi kedua dalam kualifikasi MotoGP Argentina. Pembalap Pramac Racing itu tampil apik di Termas de Rio Hondo justru berkat setelan tahun lalu.
Sebenarnya Martin hampir menjadi peraih pole position, namun Aleix Espargaro berhasil menghapus waktu tercepat peraih Rookie of The Year 2021 itu di menit akhir.
Atas upaya pembalap Aprilia tersebut, Martin mengaku sangat terkejut. Kendati demikian, ia tetap senang karena berhasil mempertahankan baris pertama selama tiga putaran awal musim ini.
“Saya tidak menduga Aleix mampu mencatatkan waktu lebih baik daripada best lap terakhir saya. Namun, saya sangat gembira untuknya dan Aprilia,” ujar Martin.
“Sejatinya, saya tidak merasa kuat dalam akhir pekan sebelumnya, tapi memang benar kalau sekarang, saya merasa sangat bagus. Trek ini selalu bagus untuk saya.”
Meski terus start dari baris pertama, namun ia belum mendulang satu poin pun karena gagal finis dalam dua lomba pertama. Menurutnya, rapor buruk disebabkan Desmosedici GP22 sulit dikendalikan.
“Di FP1, saya sedikit lemah, tapi kami kembali ke setelan musim lalu saat FP2. Motor tidak bekerja dengan baik, kami sedikit lambat dengan semua perubahan pada motor tahun ini,” ia mengungkapkan.
“Kami kembali sedikit pada apa yang sudah kami lakukan dengan baik tahun lalu. Saya menemukan sensasi lagi, saya tersesat dalam tes pramusim dan saya kira kami kembali.
“Setelan motor sangat kuat di beberapa titik tapi secara umum tidak konstan. Sulit bagi saya untuk menjaga kecepatan saat balapan dan dengan setting ini, saya tidak terlalu lelah.
“Motor lebih mudah belok dan membantu menjadi lebih reguler. Saya menantikan balapan karena saya merasa sangat baik.”
Jorge Martin berharap keberuntungan berpihak kepada kerja kerasnya akhir pekan ini. Misi utamanya menuntaskan lomba dan membuka rekening poin musim ini.
“Saya merasa kuat. Pastinya akan sulit mengikuti Aleix Espargaro yang punya pace bagus, tapi kami akan mencoba mengikutinya, bertahan hingga akhir dan bertarung untuk menang,” ujarnya.
“Tujuan podium tapi tanpa menggila karena setelah dua crash dan paling penting menyelesaikan lomba dan mencetak poin. Saya memilih posisi keempat daripada crash, tenang tapi berada di depan.
“Saya lihat Aleix sangat percaya diri, dia mengatakan bahwa dia mampu membuat kecepatan bagus selama balapan. Jika itu berhasil, saya akan mengikutinya.
“Kalau saya punya ritme lebih baik, saya akan mencoba menyalipnya. Tujuan adalah podium.”