Mengeksplorasi potensi wisata di pulau-pulau wilayah perairan Kabupaten Sumenep seakan-akan tak ada habisnya. Hampir semuanya memiliki keunggulan. Kearifan lokalnya juga tetap terjaga. Karena itu, para pelancong berbondong-bondong untuk datang.
—
TERDAPAT 126 pulau di kabupaten ujung timur Pulau Madura tersebut. Sebanyak 48 persennya merupakan pulau berpenghuni. Hampir semuanya menyimpan keindahan serta keunikan nan eksotis. Salah satunya Gili Labak, pulau yang masuk wilayah Desa Kombang, Kecamatan Kalango.
Begitu banyak keunggulan yang dimiliki pulau seluas 5 hektare itu. Pasir putihnya mengelilingi area pantai. Airnya jernih bak kaca. Membuat semua biota laut terlihat sangat jelas dari permukaan. Mulai bintang laut, ikan nemo, hingga ikan laut ekor putih.
Semua biota itu seakan-akan menari di permukaan terumbu karang yang masih perawan. Membuat wisatawan begitu tergoda untuk melihat langsung di permukaan air.
Dian Ghea Novianti, misalnya. Raka Riki Jawa Timur 2021 itu mengaku baru kali pertama berkunjung ke sana. Dia datang dari Surabaya North Quay, Tanjung Perak, dengan menggunakan kapal pinisi. Dibutuhkan waktu 6 jam perjalanan.
Tak sabar ingin berinteraksi dengan biota laut, Ghea lantas ber-snorkeling. ’’Terumbu karangnya masih alami. Air pun jernih. Penghobi snorkeling wajib datang ke sini,’’ kata Ghea selepas snorkeling pada Selasa (15/3).
Selain Gili Labak, pulau lain yang menawarkan keeksotisan serupa adalah Pulau Sitabok. Pulau yang masuk wilayah Kecamatan Sepeken itu sangat layak disambangi pencinta snorkeling. Untuk menuju ke sana, pengunjung biasanya menggunakan kapal nelayan dari Pelabuhan Kangean.
Pukul 14.00 merupakan waktu favorit mereka untuk menyelam. Cuaca cerah dan kondisi arus laut yang tenang memberikan rasa nyaman bagi para wisatawan. Biasanya mereka menyelam hingga pukul 16.00.
Setelah puas ber-snorkeling di Pulau Sitabok, para pelancong bisa menuju Pulau Salarangan. Jaraknya tidak jauh. Hanya butuh perjalanan sekitar 15 menit.
Di pulau itu, pengunjung akan merasakan sensasi yang lain. Mereka bisa menikmati kelezatan aneka kuliner khas Pulau Salarangan yang tersaji. Yakni, anggur laut, ikan bakar kakap merah, dan kerang bakar. Semuanya bisa dinikmati sambil menyaksikan indahnya matahari terbenam.
Menu-menu itu sudah diakui kelezatannya. Sebagaimana yang dirasakan Gabrielle Krissti Monditayana. Rasa anggur laut membuatnya terkejut. Awalnya, dia mengira buah itu manis. Ternyata sebaliknya. Sangat asin. Bikin mata melek.
Namun, cocolan sambal pecak berhasil menetralisasi rasa asin anggur laut. Selain pedas, rasa asam dan kecut terasa pada sambal tersebut. ’’Menurut warga setempat, tidak lengkap jika nggak nyobain anggur laut. Karena cuma ada di sini,’’ ujar perempuan 29 tahun itu pada Rabu (16/3).
Selain memiliki potensi alam yang berlimpah, kearifan lokal di Sumenep masih terjaga. Seakan-akan tak tergerus zaman. Sebagaimana di Pulau Kangean. Sejumlah tradisi luhur seperti karapan kerbau dan tari pangkak masih lestari.
ANEKA KEUNGGULAN PULAU-PULAU DI WILAYAH PERAIRAN SUMENEP
TRADISI DAN BUDAYA PULAU KANGEAN
– Tari pangkak
– Festival karapan kerbau
– Rumah adat pacenan
– Ayam bekisar
– Perajin kayu santeki
PULAU GILI LABAK
– Pasir putih yang mengelilingi area pantai
– Airnya yang jernih membuat semua biota laut terlihat sangat jelas dari permukaan
– Cocok untuk kegiatan snorkeling
PULAU SALARANGAN DAN PULAU SITABOK
– Secara umum, keindahannya hampir sama dengan Gili Labak
– Aneka menu khas bahari serta anggur laut