Gagal Move On dari M1, Bikin Adaptasi Vinales di Aprilia Tersendat

Maverick Vinales rupanya susah melepaskan pikiran dari Yamaha. Ini sedikit menghambat proses adaptasi dengan Aprilia.

Wajar saja karakter YZR-M1 dan gaya balap sesuai motor tersebut sudah sangat melekat di benak pembalap yang memperkuat Yamaha Factory Racing selama 4,5 tahun, antara 2017-2021.

Vinales baru menyentuh Aprilia RS-GP pada September 2021. Musim ini, ia baru mengumpulkan empat poin dari dua balapan pembuka berkat finis P12 pada MotoGP Qatar.

Selisih waktunya 23 detik di belakang pemenang lomba Enea Bastianini dan 21 detik dari rekan setimnya, Aleix Espargaro, yang mampu mendarat di urutan keempat.

Situasi memburuk di Sirkuit Mandalika, di mana torehannya 37 detik lebih lambat dari Miguel Oliveira dan terpaut lima detik dengan Espargaro. Terlepas dari hujan deras dan aspal baru trek tersebut, Vinales punya problem pribadi dengan motor Yamaha.

“Ketika saya datang ke sirkuit, masih sulit bagi saya untuk beradaptasi karena ingatan saya pada motor yang sangat berbeda. Contohnya, dalam tes (pramusim) di Sepang. Saya punya tiga atau empat hari untuk membiasakan diri dengan sensasi Aprilia.

“Tapi setelah itu, kami tiba di Qatar dan sensasi yang saya miliki dengan Yamaha kembali ke saya. Bagi saya, ini sangat rumit.”

Pembalap berjuluk Top Gun tersebut mengaku belum nyaman mengendarai motor dengan karakter berbeda. Kendala ini makin terasa saat melakoni MotoGP Argentina.

Kargo yang datang terlambat akibat problem teknik pada pesawat pengangkut, membuat jadwal latihan bebas Jumat (1/4/2022) digeser ke Sabtu.

Juara dunia Moto3 2013 tersebut menegaskan kalau timnya akan berusaha mengeksekusi rencana.

“Di sini kami akan lanjut dengan rencana kami. Adaptasi dengan Aprilia berjalan baik. Memangkas gap dengan yang pertama butuh waktu,” kata Vinales.

“Saya positif setelah warm up di Mandalika meski posisi ke-16 bukan yang kami inginkan. Saya punya banyak hal yang ingin dilihat jika apa yang ditemukan dalam warm up berfungsi di sini sejak awal. Kalau itu terjadi, itu artinya kami mengambil langkah maju sangat besar.”

Vinales memupuk rasa optimisme ketika memikirkan masa depan. Ia ingin membayar kepercayaan petinggi pabrikan asal Noale dengan hasil positif.

“Kami tidak khawatir kurang kompetitif karena kami tahu bahwa kami bisa kencang. Saya yakin kalau kami melanjutkan pekerjaan, maka hasil akan datang.”

Related posts