Tagar Aji Out di Awal Musim Membuat Aji Santoso Sangat Termotivasi

Tagar Aji Out di Awal Musim Membuat Aji Santoso Sangat Termotivasi

BabatPost.com-Persebaya Surabaya banjir gelar. Kecuali top scorer, penghargaan individual disabet semua elemen Green Force –julukan Persebaya. Pelatih terbaik, pemain terbaik, dan pemain muda terbaik.

Pelatih terbaik jatuh kepada Aji Santoso. Dia mengalahkan Stefano ”Teco’’ Cugurra yang hat-trick juara Liga 1. Predikat itu sangat mengejutkan.

Read More

Apalagi, ketika seri pertama tuntas, tak sedikit yang meminta Aji angkat kaki karena Green Force berada di posisi ke-12. Menelan empat kekalahan dan cuma dua kali menang. Sampai ada karangan bunga yang dikirim ke Sutos, kantor Persebaya. Tulisannya: Aji Out.

”Itu (Aji Out) justru jadi motivasi agar saya bisa berkembang dan maju. Alhamdulillah, saya bisa buktikan dengan hasil di lapangan,’’ kata Aji kepada Jawa Pos.

Bapak lima anak tersebut mengambil sisi positif dari sebuah kritik. ’’Saya yakin tagar Aji Out itu hanya sebagian kecil dari suporter yang tidak sabar dengan sebuah proses,’’ tambahnya. Setelah tagar Aji Out, Persebaya malah tidak terkalahkan dalam 13 laga beruntun.

Aji membawa Persebaya finis di posisi kelima. Dia satu-satunya pelatih lokal di lima besar. Tapi, dia tidak mau besar kepala.

’’Ini semua berkat dukungan dari manajemen, terutama manajer. Asisten pelatih, dokter tim, fisioterapis, masseur, kit man, hingga pemain yang bahu-membahu agar Persebaya bisa berprestasi,’’ jelas mantan pelatih Persela itu.

Ini sekaligus jadi gelar pertama Aji sebagai pelatih terbaik dalam kariernya.

’’Penghargaan ini saya persembahkan untuk semua masyarakat Surabaya, para pencinta Persebaya, manajemen klub. Dan, tentunya buat keluarga tercinta yang berada di Kota Malang,’’ bebernya.

Dia memastikan gelar ini tidak akan membuatnya puas. ’’Saya jadi termotivasi untuk lebih maju dan berkembang lagi,’’ tambahnya.

Torehan Aji makin lengkap dengan dua gelar lainnya. Taisei Marukawa didapuk sebagai pemain terbaik musim ini. Winger asal Jepang itu memang moncer. Dia mencetak 17 gol dan 9 assist. Saat diberi tahu soal gelar tersebut, Taisei malah kaget.

’’Saya tidak menyangka saya mendapat penghargaan di musim pertama bermain di Liga 1,’’ katanya kepada Jawa Pos.

Bahkan, Taisei mengira pemain lain yang bakal menyabet gelar best player musim ini. ’’Saya kira Ciro (Alves) atau (Ilija) Spasojevic yang akan memenangkan gelar. Mereka bermain lebih hebat. Mereka sudah lama bermain di Indonesia dan mencetak lebih banyak gol dari saya,’’ terang pemain 25 tahun itu.

Tapi, Taisei tidak menampik penampilannya musim ini lebih baik dari dugaannya.

’’Jujur, sebenarnya saya mengawali musim ini dengan cukup berat. Tapi, saya berhasil beradaptasi dengan baik, kemudian mampu memberikan yang terbaik untuk Persebaya,’’ beber Taisei.

Satu gelar terakhir diberikan untuk Marselino Ferdinan. Dia didaulat sebagai pemain muda terbaik musim ini. Bersama Persebaya, Marsel tampil dalam 23 laga. Pemain 17 tahun itu mencatatkan 4 gol dan 6 assist.

Bahkan, kehadiran Marsel mampu menggeser Ricky Kambuaya di posisi utama. Aji melihat Marsel punya bakat besar. Bahkan, sangat layak bermain di luar negeri.

’’Tapi, setidaknya Marsel harus bertahan di Liga 1 dulu. Baru nanti umur 20 saat sudah matang, dia bisa pergi ke luar negeri,’’ jelas Aji.

Related posts