Pembalap Gresini Racing Enea Bastianini memilih untuk melupakan balapan MotoGP di Indonesia dan fokus pada dua seri berikutnya di Amerika.
Bastianini memiliki awal musim yang bagus di Qatar dengan memenangi balapan MotoGP pertamanya, tetapi ia hanya mampu finis ke-11 dalam balapan basah di Sirkuit Mandalika.
Pembalap asal Italia itu mengaku kesulitan menemukan performa terbaiknya saat berada di Mandalika, terutama dalam kondisi basah.
Namun, Bastianini telah mengambil banyak pelajaran dari dua balapan awal yang memberikannya kepercayaan diri tinggi untuk menghadapi balapan di Termas de Rio Honda dan Austin.
Kendati begitu, Enea Bastianini mengaku dirinya masih memiliki kelemahan di kualifikasi yang harus segera diperbaikinya.
“Saya merasa kuat, tapi saya merasa perjalanan masih panjang untuk benar-benar kompetitif di semua tempat. Saya merasa masih ada jarak yang perlu di tutup,” kata Bastianini seperti dilansir Speedweek.
“Kami memang telah membuat kemajuan, tapi kami baru menyelesaikan dua balapan. Mari lihat apa yang terjadi di pertengahan musim.
“Sejauh ini saya dan Jorge (Martin) menjadi pembalap Ducati yang selalu berada di posisi lima besar dalam kualifikasi.
“Kami tahu Jorge sangat cepat di kualifikasi. Sedangkan saya selalu kesulitan. Menjadi yang terdepan dalam sesuatu yang belum pernah saya lakukan dengan baik, berarti kami memiliki kepercayaan diri tinggi.”
Enea Bastianini menjelaskan kesulitan yang dialaminya di Sirkuit Mandalika karena kondisi yang berubah-ubah sepanjang akhir pekan.
Terutama saat balapan di mana kondisi trek sepenuhnya basah yang membuat para pembalap kesulitan dalam menentukan setelan yang tepat.
Menghadapi balapan di Amerika dengan kondisi yang lebih baik, Bastianini meyakini dapat meraih hasil maksimal.
“Saya benar-benar menyukai trek di Argentina dan itu telah menghilang dalam kalender selama beberapa tahun terakhir karena pandemi corona. Senang rasanya bisa kembali ke sana,” ujarnya.
“Sedangkan di COTA, treknya sangat istimewa, tak mudah untuk tampil cepat di sana. Tapi saya merasa akan lebih mudah bagi saya dengan menggunakan motor Ducati versi 2021 dibandingkan dengan yang saya gunakan tahun lalu.”
Tahun lalu, Enea Bastianini finis keenam di Austin dengan menggeber Desmosedici GP19. Sedangkan Francesco Bagnaia yang merupakan pembalap tim pabrikan Ducati finis di podium ketiga dengan GP21.