BabatPost.com-Penampilan PSJS Jakarta Selatan U-17 sempat mengganas di ajang Piala Soeratin U-17. Namun, di partai final, mereka malah antiklimaks.
Mereka takluk 0-3 oleh Bhayangkara FC U-17 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, kemarin. Pesta gol Bhayangkara FC U-17 dibuka oleh Nino Brelian Neza pada menit ke-30. Lalu digandakan Rendy Adinda (47’) dan ditutup Albi Fauzi (61’).
Pelatih PSJS Yunus Muchtar mengakui penampilan anak asuhnya di bawah performa. Menurut dia, laga final kemarin merupakan antiklimaks penampilan anak asuhnya. ’’Puncak permainan kami ya di semifinal kemarin ketika mengalahkan Raga Putra Menoreh,’’ keluh Yunus.
Namun, Yunus tetap bangga. ’’Karena kami tanpa persiapan. Ya latihan kami itu di pertandingan langsung. Jadi, hasil ini cukup bagus,’’ bebernya.
Yang lebih membuatnya bangga, setelah Piala Soeratin U-17, sebagian besar pemainnya sudah dilamar. Peminatnya adalah klub-klub Elite Pro Academy Liga 1. ’’Ya semoga mereka bisa terus berlatih. Jangan cepat puas,’’ harapnya.
Di kubu lawan, pelatih Bhayangkara FC U-17 Hartono juga tak menyangka timnya bisa menang telak. Apalagi, dia sama sekali buta kekuatan lawan.
’’Kami bermain beda kota. Jadi, saya hanya minta ke pemain agar disiplin dan jalankan instruksi dengan baik,’’ terangnya.
Berkabung Jelang Final
Sementara itu, air mata Tommy Harianto langsung pecah saat wasit Astika Riswanda meniupkan peluit akhir.
Tommy menangis hingga rekan-rekan setim di Bhayangkara FC U-17 memeluknya. Selain terharu karena juara, Tommy teringat sang ayah yang meninggal Senin dini hari kemarin.
Dia teringat keinginan sang ayah untuk menontonnya di partai final. ’’Beliau belum pernah lihat saya main bola di Piala Soeratin ini,’’ kenangnya.
Sebelum pertandingan, Tommy sempat ikut menemani sang ayah ke peristirahatan terakhir. ’’Tapi, saya tetap bertanding meski memang berat. Ini permintaan beliau juga,’’ lanjut pesepak bola asal Sidoarjo itu.