Livio Suppo: Keputusan soal Kontrak MotoGP Terlalu Dini

Pasar pembalap di MotoGP sangat kompetitif, perubahan atau ekstensi kontrak kini terjadi lebih awal dari seharusnya. Manajer Tim Suzuki Ecstar Livio Suppo melihat fenomena ini secara kritis.

Beberapa tahun terakhir telah menunjukkan musim MotoGP dimulai lebih awal. Sekarang, hampir mustahil menunggu hingga libur musim panas untuk negosiasi kontrak baru pembalap.

Pada Februari lalu, tim pabrikan Ducati telah resmi memperpanjang masa bakti pembalap andalannya, Francesco Bagnaia, bahkan sebelum musim 2022 bergulir.

Livio Suppo, yang akhirnya kembali ke paddock MotoGP sebagai manajer tim baru Suzuki, mengambil perspektif kritis terkait masalah ini, meskipun ia juga memahami mengapa ketergesa-gesaan terjadi.  

Berita Terkait :  MotoGP menguji sistem komunikasi radio baru antara pengendara dan Race Control | MotoGP

“Saya mengerti mengapa Ducati memperpanjang kontrak dengan Pecco (Bagnaia) begitu awal. Mereka puas dengan kinerjanya. Dan, tentu, itu memberinya ketenangan soal masa depan. Ini bisa sama dengan kami,” kata Suppo.

Pasalnya, Suzuki juga lebih memilih untuk dapat mempertahankan duo pembalapnya saat ini, Joan Mir dan Alex Rins. Bedanya, Suppo tak ingin tim buru-buru melakukan negosiasi sebab musim baru mulai.

“Ketika saya punya dua pembalap sekuat Joan (Mir) dan Alex (Rins), prioritasnya tentu mempertahankan mereka. Karena tidak mudah mengganti keduanya. Jadi, itu prioritas kami,” ujar sang manajer.

Berita Terkait :  Hari penting agresi Marquez dan 'menggunakan banyak nyawa'

“Di sisi lain, saya pikir juga bisa menjadi hal baik untuk olahraga jika seluruh paddock MotoGP balik ke apa yang kami lakukan 20 atau 15 tahun lalu, yaitu menunggu musim berjalan dulu sebelum membuat keputusan apa pun.”

Livio Suppo merasa akan lebih baik bagi tim dan pabrikan, serta para rider untuk bersabar, menunggu beberapa Grand Prix sebelum membahas masa depan atau kontrak. Namun ia tahu ini sulit dihindari.

“Saya sebenarnya orang terakhir yang mengatakan itu. Lagi pula, saya mendorong Casey (Stoner) pindah ke Honda (dari Ducati) untuk musim 2011 di Jerez 2010,” ucapnya.

Berita Terkait :  MGPA Bentuk Struktur Organisasi MotoGP Indonesia 2022

Sebelum MotoGP 2022 bergulir, tiga pembalap selain Bagnaia sudah terikat kontrak: Marc Marquez hingga 2024 dengan Honda, Franco Morbidelli sampai 2023 bersama Yamaha dan Brad Binder di KTM sampai musim 2024.

Sedangkan rider-rider di luar keempat nama di atas, kontraknya bakal selesai akhir tahun ini, termasuk juara dunia bertahan Fabio Quartararo serta duo Suzuki Joan Mir dan Alex Rins.   

 

Related posts