Sudah Raih 12 Podium MotoGP, Prestasi Johann Zarco Belum Lengkap

Johann Zarco pernah memuncaki klasemen MotoGP, meraih podium hingga membalap untuk Yamaha, KTM, Honda dan Ducati. Tetapi rapornya memiliki kekurangan, karena kemenangan belum pernah direngkuh.

Pembalap Pramac Racing Johann Zarco sedang menikmati kebangkitan baru di MotoGP, setelah berhasil menjejak podium lagi. Ini dirasakannya berkat finis P3 dalam Grand Prix Indonesia di Sirkuit Mandalika.

Itu merupakan podium ke-12 Zarco di kelas premier. Tetapi satu hal yang masih hilang dalam daftar prestasinya adalah kemenangan. Sejak debut di kategori tertinggi pada 2017, ia belum pernah finis P1.

Setelah kemerosotan karier menyusul perpisahan dengan Red Bull KTM Factory Racing pada 2019, Zarco berjuang untuk bangkit. Dan itu dibuktikannya bersama Pramac, tim satelit Ducati, pada MotoGP 2021.

Pria Prancis tersebut menjadi rider terbaik pabrikan Borgo Panigale serta memimpin klasemen kejuaraan tahun lalu setelah finis sebagai runner-up dalam dua balapan awal, GP Qatar dan GP Doha.

Johann Zarco memantapkan dirinya sebagai pembalap terbaik kedua Ducati dalam tabel poin musim ini usai menempati posisi kedelapan di Lusail dan finis ketiga di Mandalika. Ia berada di peringkat kelima.

Zarco sekarang hanya tertinggal enam angka dari pemimpin klasemen, Enea Bastinini (Gresini Racing), yang muncul sebagai rider terbaik Ducati sejauh ini meski mengendarai Desmosedici GP21.

Sejak pertama kali berada di grid MotoGP, Zarco total telah delapan kali menjadi runner-up balapan. Ia pertama kali bertarung untuk memimpin kejuaraan pada musim 2018, ketika membela Tech3 Yamaha.  

Kala itu, pembalap 31 tahun ini mengamankan pole di Lusail dan Le Mans. Zarco mampu meraih 58 poin dalam empat race pertama, membuatnya berada 12 angka di belakang Marc Marquez (Repsol Honda).

Namun, kemudian, ia terjatuh di GP Prancis, saat difavoritkan untuk menang dalam balapan kandangnya tersebut. Akhirnya, Zarco menutup musim 2018 di P6, terpaut 163 poin dari Marquez, sang juara dunia.

Peraih gelar Moto2 2014 dan 2015 tersebut jadi pembalap tertua dalam line-up Ducati sejah akhir 2020, saat raksasa Italia melakukan peremajaan, berpisah dengan Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci.

Pada musim pertamanya sebagai anggota skuad Ducati, di tim Avintia Racing, Zarco memperlihatkan kinerja solid. Ia meraih satu pole, bahkan merengkuh podium ketika finis P3 dalam GP Ceko.

Hingga hari ini, Johann Zarco telah mencapai 12 podium di kelas utama. Delapan kali sebagai runner-up, empat di antaranya dibukukan tahun lalu: dua kali di Lusail plus di Le Mans serta Catalunya. Empat lainnya, ia finis ketiga. 

Musim 2021 ia bahkan nyaris menyabet kemenangan perdana yang telah lama dinanti. Sayangnya, ia kalah 0,175 detik dari pembalap Red Bull KTM Factory Racing Miguel Oliveira di GP Catalunya.

Kini, setelah dua balapan pertama, Zarco tentu berharap bisa melanjutkan performanya untuk akhirnya meraih kemenangan pertama di kelas utama MotoGP yang sudah lama diidamkann oleh sang pembalap.

“Delapan poin di Qatar tidak terlalu buruk, tetapi 16 poin (di Mandalika) ini bahkan lebih baik. Kami cukup dekat pada akhirnya. Saya harap ini akan menjadi awal yang baik untuk sisa musim,” katanya usai GP Indonesia.

“Tetapi (hasil positif) itu tidak berarti mengubah pekerjaan yang harus Anda lakukan di setiap balapan, setiap tes, guna menemukan kemudahan yang akan membuat saya menang,” Zarco menambahkan.

Raihan 12 Podium Johann Zarco di kelas MotoGP:

2017: 3 (2 x P2, 1 x P3)

2018: 3 (2 x P2, 1 x P3)

2020: 1 (1 x P3)

2021: 4 (4 x P2)

*2022: 1 (1 x P3)

*Musim masih bergulir.

Related posts